II. Unsur Intrinsik
1. Tema : Cinta yang Tak Terduga yang berawal dari
kebohongan tentang perjodohan.
Kalau dipikir-pikir, mungkin
semuanya ngga bakalan begini kalau Adit ngga bilang ke Tita tentang perjodohan
ini. Boong untuk senang kan ngga ada salahnya juga.
2. Alur : Maju
“ Seperti malam-malam biasanya,
Tita, Papa, Bunda dan Alan sedang menikmati makan malamnya di ruang makan yang
luas itu. ”
3. Sudut Pandang : Pelaku
Utama sebagai orang ke tiga
“ Mereka kemudian berjalan
menuju tempat duduknya tanpa bersuara. Untungnya film belum dimulai dan baru
iklan-iklan saja saat ditayangkan. ”
4. Setting :
a. Tempat :
-
rumah Tita
“ Tita juga sebel. Ngga pernah dibolehin keluar.
Rasanya pengen kabur dari rumah aja. Tita kan kesepian selalu di rumah
sendirian. Serasa dipingit. ”
-
Mall
“ Hari ini merupakan salah satu hari bahagia bagi
Tita. Tita sudah lama sekali ia tidak ke mall bersama orang yang tidak
mempunyai hubungan darah dengannya. ”
-
Bandara
“ Sudah 30 menit Tita menunggu di bandara tetapi
rasanya seperti se-abad. Jika tahu begini jadinya, Tita lebih baik berpura-pura
terkena demam supaya tidak jadi pergi. ”
-
Sekolah
“ Gue mau nanya sama Tita kalo dia denger. Apa berita
yang beredar di sekolah itu benar ? Soalnya tiba-tiba aja ada berita kalau Tita
mau kawin dan kita udah putus ? Ada itu bener ? kalau misalnya mau putus bilang
aja. Ngga usah bikin heboh satu sekolah. “
-
Kantin
“ Tita,
beli bubur yuk ! ”, ajak Fara begitu sampai di kantin.
-
Kamar
“
Beresin kamar! ” perintah Tita dengan
mata yang setengah merem. Tita kemudian menuju ke kamar terdekat yang bisa ia
jangkau yang tentunya tidak lain adalah kamar Adit.
-
rumah Adit
“ Di mana, nih ? Oh iya, di rumahnya Adit. Rasanya
ngga percaya kalo udah sampe kesini. Rasanya baru kemaren gue ngelamunin kapan
Adit pulang ke Indonesia. Sekarang maha gue yang nyamperin dia. “
-
menara Eiffel di Paris
“ Dasar manja ! Lo itu kalo ke
Eiffel sekarang, pasti rame banget. Lagi pula lo lau kesana ngapain ? ”
-
Restoran
“ Setelah memberikan kunci pada petugas valet parking.
Mereka berdua masuk ke dalam restoran tersebut. “
-
Bioskop
“ Hari ini filmnya apa ya ? ”, kata Tita sambil
melihat-lihat poster-poster film yang dipajang di dalam bioskop.
b. Waktu :
-
Malam
hari
“ Seperti malam-malam biasanya, Tita, Papa, Mama dan
Alan sedang menikmati makan malamnya di ruang makan yang luas itu. “
-
2 tahun
“ Lain kali tapi kapan ? kita udah 2 tahun pacaran
tapi ngga pernah pergi berdua. Apa Ergi yang harus minta izin sama nyokap ? ”
-
Besok
“ Begini, besok temen Papa mau dateng dari Perancis
lao bisa, kamu pergi jemput ke bandara. “
-
2 jam
“ Belum dateng apanya? Om Reza udah nelpon kemari
sampe sepuluh kali. Kamunya kok ngga dateng-dateng sih? Om Reza udah nungguin 2
jam lebih loh! ”
-
Waktu istirahat
“ Tita, jajan
yuk ! ”, ajak Fara pada waktu istirahat sekolah.
-
Hari ini
“ Hari ini merupakan salah satu hari bahagia bagi
Tita. Tita sudah lama sekali ia tidak ke mall bersama orang yang tidak
mempunyai hubungan darah dengannya. “
-
Pukul 10
“ Jam dinding di kamar Tita sudah menunjukkan pukul 10
yang berarti acara Tisam sudah dimulai di radio. ”
c. Suasana
-
Menyedihkan
“ Eeeee.....hik! Eeeeeeee.... hik! ” Tita tak
henti-hentinya menangisdi dalam kamar. Kamar tita sudah seperti kapal pecah
dengan tisu dimana-mana.
-
Bahagia
“ Hari ini merupakan salah satu hari bahagia bagi
Tita. Tita sudah lama sekali ia tidak ke mall bersama orang yang tidak
mempunyai hubungan darah dengannya. “
-
Geram
“ Tita ingin menggigit tangannya, melihat kejadian
itu. “
-
Kekecewaan
“ Kenapa sih lo Dit ? Emangnya Ergi salah apa ?kalo
itu emang mau lo, kalo lo emang mau ngerusak malem pertama gue, lo berhasil
Dit. PUAS ?!! Lo emang udah keterlaluan, Dit. Gue ngga nyangka lo setega ini
sama gue. ”, kata Tita penuh amarah sambil menangis.
-
Gelisa
“ Siapa yang salting ?! ”, kata Tita yang menjadi
salah tingkah.
-
Sunyi
“ Tita menunggu beberapa saat tetapi Adit sama sekali ngga merespon. Ia
sangat mengharapkan Adit membalas dengan kata-kata cinta yang romantis. “
-
Tegang
“ Mendadak jantung Tita berdebar kencang. Untuk apa
Ananda ngomong kayak gitu sih, pikir Tita. Titanya sendiri kurang yakin dengan
perasaannya sendiri. “
-
Menakutkan
“ Apa dia mau se-Jakarta tau kalo Tita nyimpen
perasaan sama Adit? Gimana kalo Uni denger? Gimana kalo Ergi denger? GIMANA
KALO ADIT DENGER?!” Tita menjadi takut.
-
Gaduh
“ Ia kemudian melihat kerumunan orang itu. Sepertinya
ada sesuatu yanng membuat orang-orang tercengang. Ternyata ada yang berantem. “
-
Sepi
“ Adit kemudian melepaskan tangan Tita setelah sampai
di pojok bazar dimana tidak ada orang yang berjalan kesana kemari. “
-
Senang
“ Waaah! Bagus banget! ”, seru Tita begitu melihat
menara Eiffel yang bercahaya.
-
Ramai
“ Ngga. Bener-bener romantis, ya. Ternyata banyak juga
orang yang pacaran disini. ”
5. Tokoh :
a. Tita
b. Adit
c. Ergi
d. Uni
e. Ananda
f.
Intan
g. Fara
h. Alan
i.
Angga
j.
Mama
k. Papa
l.
Om Reza
6. Perwatakan :
a. Tita : Manja, cengeng, cerewet
-
“ Iiih! Ya udah
deh ngga jadi. ”, kata Tita manja sambil berjalan berbalik arah.
-
“ Makanya lo
jadi anak jangan cengeng! Bisanya Cuma ngerengek sama nagis. Grecokin orang
aja, tau ngga? ”, Kata Adit dengan ketusnya.
-
“ Apa? Cerewet?
Eh, emangnya gue rela kawin sma cowok galak, sombong, angkuh kayak lo ? ”
b. Adit : Ketus, penyayang, pemarah
-
“ Kalo gue
bilang Astrix, ya Astrix! ”, Kata Adit ketus.
-
“ Lo mau
kemana? ”, kata Adit sambil menaruh jasnya di pundak Tita.
-
“ JANGAN PERNAH
SENTUH TITA LAGI! INGAT ITU” , ancan Adit sambil menarik tangan Tita merapat ke
tubuhnya.
c. Ergi : Pembohong, penakut
-
Ergi pembohong.
Itu sudah jelas sekali ia berbohong. Untuk apa ia berbohong. Bilang aja
sejujurnya kalau dia pergi dengan Fara. Tita tidak akan marah.
-
“ Dia tadinya
ngga mau sekolah, katanya dia takut ketemu lo lagi. Terus dia pengen balik sama
lo tapi ngga tau gimana caranya. Ketemu sama lo aja dia takut. Gimana bisa
rujuk lagi.
d. Uni : Baik dan peduli pada teman
-
“ Itu artinya
usaha gue nyomblangin lo berdua berhasil! Seneng deh gue. Hahahahaha ! ”
e. Ananda : Selalu ingin tahu
-
“ Trus, trus ?
”, Nanda makin bersemangat mendengarkan cerita Tita. Dia bahkan tidak berkedip
dan mulutnya setengah menganga.
f.
Intan : Jujur,
perusak hubungan orang
-
“ Lo tetep belom berubah sejak gue putusin.
Selalu saja mengganggu hubungan orang lain ”
-
“ Intan udah
cerita semuanya sama gue. Lo bayar dia untuk jadi cewek lo untuk semalem, kan?
”
g. Fara : Baik dan peduli pada teman
-
“ Gini
ceritanya, gue kemaren lagi jalan ke mall sama temen les gue, trus gue ngga
sengaja ngeliat Ergi jalan sama cewek. Dia merangkul tuh cewek mesra banget.
Gue ngga bisa diem dong, ngeliat dia ngeboongin lo kayak gitu. Dan itu bukan
untuk yang pertama kalinya dia berduaan sama tuh cewek. Gue udah pernah
mergokin dia sebelumnya. Gue udah nyuruh dia untuk ngomong jujur sama lo. Dia
juga udah janji sama gue untuk ngga ketemu sama cewek itu lagi, ternyata dia
ngelanggar janjinya sendiri. Gue sebel makanya gue paksa dia untuk nelpon lo
supaya dia ngaku udah nyeleweng atau gue yang terpaksa ngebongkar semuanya sama
lo. Tapi lo nya waktu itu ngga ada di rumah. Gitu ceritanya. Lo ngga marah lagi
kan sama gue ? ”
h. Alan : Penyayang dan perhatian
-
“ Iya sih,
kakak emang lagi males di rumah. Tapi kan kamu bisa nelpon ke handphone kakak.
Kakak pasti dengerin masalah-masalah kamu, kok. Asalkan kamu mau terbuka aja
sama kaka. ”, kata Alan sambil merangkul Tita.
i.
Angga : sabar,
tidak mudah putus asa
-
“ ANGGA! Keren
ngga, tuh. Dia dengan tenangnya ngebiarin Tita ngomel-ngomelin dia, nyuruh dia
beliin makanan yang banyak untuk Tita, sampe nyediain tisu di mobilnya khusus
untuk Tita. ”
-
“ Walaupun
Angga ditolak, dia ngga putus asa. Dia tetep aja ngedeketin Tita. Dia minta
Tita untuk temenan sama dia. Dan mereka berdua jadi temen yang akrab. ”
j.
Mama : protektif
-
“ Asal kamu
tahu aja, yang namanya mall itu ngg aman. Banyak pencopetan. Kalo ada yang
iseng masukin narkoba ke minuman kamu, gimana? Bunda yang repot nantinya. ”
k. Papa : Pemarah
-
“ Belum dateng
apanya? Om Reza udah nelpon kemari sampe sepuluh kali. Kamunya kok ngga
dateng-dateng sih? Om Reza udah nungguin 2 jam lebih loh! ”
l.
Om Reza : Ramah dan baik
-
“ Ya ampun,
kamu udah gede ya. Kelas berapa sih kamu? Tau ngga terakhir kali Om ngeliat
kamu, kamu masih selutut Om. Kecil sekali.Ngga disangka sekarang udah sebesar
ini. Udah banyak yang naksir dong. Udah jadi gadis. ”
7. Konflik :
a. Batin
Pasti ini yang Adit maksud. Pantas saja ia langsung
marah begitu Tita mengatakan bahwa ia tidak suka kelakuannya. Mungkin dia sakit
hati.
b. Fisik
Dan betapa kagetnya dia begitu melihat kedua orang itu
bertengkar dengan sengit. Mereka berdua bertengkar hingga memar dan berdarah.
Baru beberapa saat setelahnya, Tita menyadari kedua orang yang bertengkar itu
tidak lain adalah Ergi dan Adit. Mereka saling melemparkan tinjunya yang
kencangdan Ergi meninju wajah Adit hingga memar. Adit yang lebih tua dan besar
meninju Ergi hingga tumbang.
8. Gaya Bahasa :
a. Antiklimaks
“ Mau 3 hari kek, seminggu kek, sebulan kek, itu kagak
ngefek! Yang penting gue mau minta tanggung jawab lo sekarang. ”
b. Pleonasme
“ Gue ngga mungkin salah orang. Gue yakin banget itu
Fara. Gue ngeliat dengan mata gue sendiri mereka lagi mojok di restoran sambil
telpon. ”
c. Repetisi
“ Uni, Uni, Uni, Uni lagi! Sebel, sebel, sebel, sebel
lagi! BT! Laper! Kesel! Sedih! Malu! Pengen nangis deh, rasanya. ”
9. Bahasa :
Umumnya Bahasa Betawi. Tetapi ada juga
Bahasa Inggris dan Perancis .
-
“ Gue Cuma
bingung. Untuk apa lo jadian sama Uni kalo lo masih merhatiin Intan. Tau ngga,
sebenernya keadaan lo ngga jauh beda dari keadaan gue. Malahan sama persis. ”
-
“ Ya ampun
Tita. Masa lo mau kayak gini terus sih? It’s
not the end of the world. Lo mesti menghibur diri dong. Masa lo mau
sendirian aja di kelas. Liat aja tuh, semua pada turun ke bawah, tinggal lo
doang. Makanya, turun yuk! ”
-
“ Oui. Uuuh, elle est tres tres jolie (dia
sangat cantik)! ”, balas temannya Adit sambil tersenyum lebar pada Tita.
10. Amanat :
kalau kita memang melakukan sesuatu dengan bersungguh-
sungguh, kita pasti akan mendapatakan hasil seperti yang kita inginkan, seperti
Adit yang berusaha untuk narik perhatian Tita dan karena usahanya yang
benar-benar serius membuat Tita menjadi Suka dengan Adit (seperti yang
diharapkan oleh Adit).
III. Unsur
Ekstrinsik
1. Nilai Kasih sayang :
Orang tua pada dasarnya sangat menyayangi anaknya. Orang tua tidak menginginkan hal
yang buruk terjadi pada anaknya. Oleh sebab itu, beliau lebih memperketat dalam
menjaga anak. Itu semua dilakukan karena orang tua sayang pada anaknya.
“ Asal kamu
tahu aja, yang namanya mall itu ngg aman. Banyak pencopetan. Kalo ada yang
iseng masukin narkoba ke minuman kamu, gimana? Bunda yang repot nantinya. ”
2. Nilai kekeluargaan :
Seorang kakak pasti selalu sayang dan melindungi
adiknya. Kadang cara mengungkapkanya yang berbeda. Saat kita sedang bersedih,
kakak pasti datang tepat waktu untuk menghibur.
“ Iya sih,
kakak emang lagi males di rumah. Tapi kan kamu bisa nelpon ke handphone kakak.
Kakak pasti dengerin masalah-masalah kamu, kok. Asalkan kamu mau terbuka aja
sama kakak. ”, kata Alan sambil merangkul Tita.
3. Nilai Moral :
Menjadi orang ke tiga dalam hubungan orang lain pasti
tidak enak. Pasti nantinya akan menimbulkan fitnah. Saat kita dekat dengan
seseorang, dan kita tau kalau seseorang tersebut sudah milik orang lain,
sebaiknya kita menjauh dan tidak lagi menjalin hubungan dengan seseorang
tersebut.
“ Lo tetep
belom berubah sejak gue putusin. Selalu saja mengganggu hubungan orang lain ”
4. Nilai Persahabatan :
Sahabat yang baik, selalu ada di saat kita sedih dan
senang. Apabila kita bahagia, sahabatpun juga ikut bahagia. Apabila kita sedang
sedih, sahabatpun juga ikut sedih dan selalu senantiasa menghibur kita. Itulah
sahabat sejati yang sebenarnya.
“ Gini
ceritanya, gue kemaren lagi jalan ke mall sama temen les gue, trus gue ngga
sengaja ngeliat Ergi jalan sama cewek. Dia merangkul tuh cewek mesra banget.
Gue ngga bisa diem dong, ngeliat dia ngeboongin lo kayak gitu. Dan itu bukan
untuk yang pertama kalinya dia berduaan sama tuh cewek. Gue udah pernah
mergokin dia sebelumnya. Gue udah nyuruh dia untuk ngomong jujur sama lo. Dia
juga udah janji sama gue untuk ngga ketemu sama cewek itu lagi, ternyata dia
ngelanggar janjinya sendiri. Gue sebel makanya gue paksa dia untuk nelpon lo
supaya dia ngaku udah nyeleweng atau gue yang terpaksa ngebongkar semuanya sama
lo. Tapi lo nya waktu itu ngga ada di rumah. Gitu ceritanya. Lo ngga marah lagi
kan sama gue ? ”
Muuci, it's so helpful :)
BalasHapusthank you :)
BalasHapusmksh bangett y...
BalasHapussama - sama :)
BalasHapusiyah, sama-sama. senang bisa membantu :-)
BalasHapusTau ga download novel eiffel im in love dmana ya? Thankyou :)
BalasHapusini aku nemu link di youtube, semoga bisa membantu :-)
BalasHapushttps://www.youtube.com/watch?v=0PgBftSassE