Kamis, 06 Juni 2013

EIFFEL . . . I’M IN LOVE


EIFFEL . . . I’M IN LOVE
Oleh     : Rachmania Arunita
     Sinopsis
Tita adalah seorang anak dari 2 bersaudara. Tita mempunyai kakak bernama Alan. Usia Tita kini 15 tahun.  Saat-saat remaja yang indah bagi anak seusianya. Tetapi berbeda dengan remaja pada umumnya, Tita adalah seorang remaja yang menghabiskan masa remajanya di rumah saja karena mamanya yang over protektif. Suatu hari Tita meminta izin untuk pergi ke mall dengan teman-temannya. Tetapi mamanya tidak mengizinkan Tita untuk pergi karena mamanya tidak ingin terjadi hal-hal buruk padanya. Tita tidak boleh pergi jalan-jalan hingga usianya 20 tahun. Tita sebenarnya sudah mempunyai pacar bernama Ergi. Mereka sudah berpacaran backstreet selama 2 tahun tetapi mereka belum pernah jalan bersama. Tita sudah mencoba berulang kali mencari alasan untuk bisa jalan dengan Ergi. Tetapi usahanya sia-sia.
Suatu hari Tita disuruh Papa-Mamanya menjemput teman orang tua mereka yang datang dari Perancis di bandara. Alan berkata bahwa mungkin Tita akan dijodohkan dengan anak teman orangtuanya itu yaittu Om Reza dengan anaknya bernama Adit. Mendengar hal tersebut Tita tertawa lebar,Tita tahu bahwa itu hanya lelucun. Disaat itu Ananda sedang menelfon Tita. Ananda adalah Sahabat Tita sekaligus teman sebangku Tita. Ananda memang sering mentelpon Tita sekedar untuk menanyakan keadaan Alan. Nanda naksir berat dengan Alan. Tita juga sering curhat dengan Nanda. Kali ini Tita juga menceritakan tentang kedatangan Adit pada Nanda. Nanda kemudian menebak bahwa Tita akan dijodohkan dengan Adit. Mendengar hal tersebut Tita menjadi berfikir tentang perjodohan tersebut. Apakah benar Tita akan dijodohkan dengan Adit ? Lalu Ergi bagaimana nasibnya ?
Keesokan harinya menjemput Adit dan Om Reza di bandara. Sudah 3 jam Tita menunggu kedatangan Om Reza dan Adit. Tita sudah mulai bosan dan jenuh. Lalu Tita mengeluarkan walkman dan menyetel radio acara kesukaannya “ Tisam “ atau “ Titip Salam “ . saat sedang asyik mendengarkan radio, Tita sangat kaget ketika mendegar apa yang dikatakan Fara di radio. Fara mengatakan bahwa Tita sedang menjemput calon suaminya dari Perancis di bandara. Setelah Fara, Ergi pun ikut-ikutan menelfon di radio. Ergi ingin bertanya apakah semua gosip tentang Tita mau dijodohkan itu benar atau tidak. Bahkan ada gosip yang beredar bahwa Tita hamil dengan Ergi yang menyebabkan Tita menikah.  Setelah itu, pembawa acara memutar lagu kesukaan Tita. Tita tidak seceria biasanya saat mendengarkan lagu tersebut. Tita gelisah dan bingung bagaimana teman-teman Tita bisa tau tentang Adit.
Sesaat, lamunannya terganggu oleh suara sopirnya yang menyuruh Tita menanyakan ke Papa Tita mengapa Om Reza tak kunjung datang.  Setelah mentelpon Papanya, Tita baru sadar bahwa Tita menunggu di tempat yang salah. Dengan terburu-buru, Tita menuju tempat Om Reza yang dimaksud oleh Papa. Tiba-tiba Tita menabrak seseorang yang tidak lain tidak bukan adalah Adit. Saat pertemuan pertamanya itu, Adit langsung marah-marah ke Tita karena baju Adit basah terkena minuman yang dibawanya ditambah lagi Adit sudah menunggu selama 2 jam. Sikap Adit yang Jutek, pemarah , angkuh, judes, dan cuek bertolak belakang sekali dengan Om Reza yang baik, ramah dan penyabar. Om Reza tidak henti-hentinya mengajak Tita mengobrol hingga sampai di rumah Tita. Sesampainya di rumah, kedatangan Om Reza dan Adit disambut baik oleh keluarga Tita.
Saat Tita di bandara tadi, ternyata Ergi dan Nanda telpon ke rumah. Kemudian Tita mentelpon Nanda dan marah – marah karena dia menceritakan soal Adit ke teman-teman Tita. Selain itu, Tita juga menanyakan PR tadi pagi ke Nanda. Setelah selesai mentelpon Nanda, Tita langsung mengerjakan PR Fisika nomor 1-50 essay hingga larut malam. Saat Tita ingin mentelpon Ergi ke bawah Tita tidak sengaja mendengar pembicaraan Adit bahwa dia akan dijodohkan dengan Tita. Tita semakin penasaran mendengar hal tersebut. Kemudian Tita mengintip lewat lubang kunci untuk memastikan apakah Om Reza ada di dalam atau tidak. Baru sebentar ia membungkuk, tiba-tiba pintu kamar terbuka dan Adit keluar. Kemudian Adit memarah-marahi Tita lagi. Kemudian Tita kembali ke kamarnya . Tita tidak bisa membayangkan kalau Adit menjadi suami Tita nanti. Hilang sudah cita-cita Tita untuk mendapatkan cowok yang tampan, tinggi, hangat, ramah, pengertian dan baik.
Keesokan harinya, Tita menjadi pemurung dan pendiam. Tita tidak semangat untuk pergi keluar kelas. Tetapi Fara tetap bersikeras untuk mengajak Tita ke kantin. Dengan terpaksa, Tita menuruti Fara. Fara merupakan teman akrab yang satu kelas dengan Tita. Fara dulunya suka dengan Ergi, tetapi Fara kesal karena Ergi lebih memilih Tita daripada Fara. Kini Fara tak lagi kesal dengan Tita. Fara merupakan cewek yang cukup popular di sekolah. Dia banyak kenal anak kelas 3. Saat Tita dan Fara melewati segerombolan anak kelas 3 yang nongkrong di kantin, Tita mendengar gosip-gosip yang buruk tentang Tita. Mendengar hal tersebut, Tita berlari meninggalkan kantin sambil menangis. Tiba-tiba Tita menabrak seseorang yakni Ergi. Kemudian Tita menceritakan apa yang sebenarnya terjadi antara Tita dan Adit di kelas Tita. Setelah selesai, Ergi kembali ke kelasnya. Tak sengaja Tita melihat Fara yang tak henti-hentinya memandangi Ergi.
Setelah itu, Uni menghampiri Tita dan mengageti Tita. Uni menanyakan kepada Tita secara langsung apakah benar gosip yang beredar tersebut. Kemudian Tita menjelaskan panjang lebar apa yang sebenarnya terjadi antara Tita dengan Adit. Uni memutuskan untuk mampir ke rumah Tita saat pulang sekolah nanti untuk melihat sosok Adit itu. Sesampainya di rumah, Tita dan Uni langsung ke kamar Tita yang berada di atas. Setelah Uni menaruh tas, Uni lalu ke kamar mandi. Tak sengaja ia bertemu dengan cowok yang tampan dan keren. Uni seperti cacing kepanasan melihat sosok tersebut yang super tampan. Kemudian Uni memberitahukannya kepada Tita. Lalu Tita dan Uni mengecek kembali ke kamar mandi. Tita semakin penasaran dengan sosok yang diceritakan Uni tadi. Karena penasaran, Tita lalu mengintip lewat lubang kunci kamar mandi. Tiba-tiba pintu terbuka. Ternyata sosok yang dilihat Uni tadi adalah Adit. Tita menjadi salah tingkah karena kepergok sedeng mengintip Adit. Buru-buru tita kembali ke kamarnya.
Setelah di kamar, Uni bertanya tentang Adit pada Tita. Uni sangat mendukung apabila Tita dijodohkan dengan Adit. Lebih-lebih Uni menyuruh Tita untuk putus dengan Ergi. Saat Uni ingin pulang, Mama Tita menyuruh Tita untuk mengantar Adit jalan-jalan membeli oleh-oleh untuk teman-teman Adit yang ada di Perancis. Spontan Uni mengatakan kalau ia bersedia untuk mengantarkan Adit membeli oleh-oleh bersama dengan Tita. Dengan terpaksa, Tita menuruti kemauan Mamanya. Lalu Tita dan uni ganti baju. Tita membantu merapikan dandanan Uni. Kemudian mereka turun ke bawah. Tita yang kebingunan mencari Adit di bawah, dengan senang hati Uni membantu Tita, ia mencari Adit di atas. Saat Uni bertemu Adit, Uni lalu berkenal dengan Adit. Adit yang mengetahui kalau Uni teman dekat Tita, ia lalu meminta sesuatu bantuan pada Uni. Setelah selesai berbicara, Adit dan Uni turun kebawah langsung naik mobil kemudian berangkat.
Sesampainya di mall, Adit sibuk memilih-milih barang dengan Uni. Mereka berdua terlihat akrab sekali. Sesekali Tita merekomendasikan barang pada Adit, tetapi Adit menghiraukannya. Setelah itu, Uni ke kamar mandi. Disaat itu Tita lalu menanyakan apa yang didengarnya tempo lalu tentang pembicaraan Adit di kamar mengenai perjodohan ia dan Tita. Dengan santainya Adit membenarkan perkataannya waktu itu. Tita tidak terima dengan perjodohan tersebut, karena Tita sudah mempunyai Ergi. Tita memuji-muji Ergi di depan Adit. Karena Adit tidak mau kalah, Adit mengajak Tita untuk double date agar Tita tau bahwa pacar Adit lebih perfect daripada pacar Tita. Tita setuju dengan ajakan Adit tersebut dan mengusulkan untuk pergi ke acara kembang api di taman kota. Saat di bawah, Uni tidak sengaja melihat Ergi bersama seseorang. Lalu Uni memberitahukannya ke Tita. Untuk memastikannya Tita turun ke lantai 1 mall tersebut, teryata apa yang dikatakan Uni benar. Dalam perjalanan pulang, Tita masih memikirkan apa yang dilihatnya tadi. Apakah benar itu Ergi ? Apakah Ergi jalan dengan Farah ?
Sesampainya di rumah Tita lalu mentelpon Nanda dan curhat tentang Ergi tadi. Tita juga memberitahukan PR tadi pagi pada Nanda karena Nanda tadi tidak masuk sekolah. Kemudian Tita mentelpon Ergi untuk memastikan perempuan apa yang dilihatnya tadi. Ternyata Ergi berbohong. Lalu Ergi meminta tolong pada Tita untuk titip absen tidak masuk karena ia akan mengikuti tes LIA. Keesokan harinya, Tita ke kelas Ergi untuk menyampaikan pesan dari Ergi tadi malam. Tita bertemu dengan ketua kelas Ergi yang bernama Mita. Mita menyuruh Tita untuk jangan pulang dulu setelah pulang sekolah nanti. Setelah itu Tita kembali ke kelas lagi. Saat di kelas, Nanda lalu memberikan surat pada Tita dari anak kelas 3. Setelah membaca suratnya, ternyata itu adalah surat cinta dari seseorang yang bernama Surya. Nanda yang penasaran dengan surat tersebut, lalu menanyakannya pada Tita. Saat Nanda tau bahwa itu surat cinta, Nanda tertawa terbahak-bahak karena tidak berani mengatakannya secara langsung.
Kemudian Tita menceritakan pembicaraan Mita tadi kepada Nanda. Nanda tidak mau campur tangan dengan urusan Tita yang satu ini. Karena kesal dengan sikap Nanda, Tita lalu keluar kelas untuk menghirup udara segar. Tita yang melihat Fara di luar lalu menyapanya. Lalu Fara ingin berbicara serius dengan Tita. Fara menyuruh Tita untuk putus dengan Ergi tanpa alasan yang jelas. Mendengar perkataan Fara tersebut, Tita menjadi emosi dan menjawab perkataan Fara bahwa Tita akan putus dengan Ergi. Sambil menangis Tita pergi meningggalkan Fara. Tita tidak habis fikir kalau Fara setega itu dengan Tita. Tita ingat waktu dulu jadian dengan Ergi, Tita minta maaf ke Fara sampai jungkir balik. Waktu itu Tita dimaafkan, tapi hubungan mereka nggak pernah seakrab dulu lagi. Tita sudah menunggu 10 menit setelah bel pulang sekolah berbunyi. Kemudian datanglah seseorang anak kelas 3 yang berjalan menghampiri Tita. Cowok tersebut bernama Angga. Ia ingin mengajak Tita jalan. Tetapi Tita tidak bisa karena ia sudah ada janji dengan Ergi. Mendengar hal tersebut, wajah Angga tampak murung. Lalu ia turun ke bawah bersama Tita.
Saat di gerbang sekolah, Tita melihat segerombolan anak perempuan kelas 3. Ternyata mereka mengerumuni Adit. Adit yang melihat Tita lalu memanggilnya dan menghampirinya.  Kemudian Adit mengajak Tita pergi dari tempat kerumunan tersebut. Kemudian Adit dan Tita bertemu dengan Uni. Uni lalu mengajak untuk pergi ke kantin. Tetapi Tita tidak mau dan ingin langsung pulang. Tita tidak tau bahwa supir yang biasa menyemputnya kali ini tidak ada, akhirnya Tita pulang bersama Adit. Adit saat menjemput Tita memakai mobil VW Beetle baru berwarna kuning. Saat di dalam mobil Tita dan Adit tidak berbicara sama sekali. Tiba-tiba mobil Adit berhenti di tengah jalan yang jaraknya lumayan jauh dari rumah Tita. Adit menyuruh Tita untuk turun dan dan pulang sendiri karena Adit ada urusan penting. Dengan terpaksa Tita pulang jalan kaki karena Tita tidak pernah diberi uang lebih.
Adit kembali melanjutkan perjalanan menuju ke apartemen. Ia naik lift ke lantai 7 kamar nomor 20. Ia ingin bertemu dengan seseorang yakni mantan pacarnya dulu yang bernama Intan. Saat itu Intan tidak sendiri, ia bersama dengan seorang laki-laki yang usianya lebih muda daripada Intan. Kemudian laki-laki itu pergi meninggalkan mereka. Adit ingin meminta bantuan Intan untuk menjadi pacar bohongannya  saat double date nanti di acara kembang api. Tanpa berpikir panjang Intan membantu Adit. Bahkan ia juga mau kalau benar-benar menjadi pacar Adit lagi. Intan meminta imbalan atas pertolongannya tersebut.  Sesampainya dirumah, Tita marah-marah dengan Bi Ica karena kakinya sakit setelah jalan kaki. Tita lalu langsung ke kamarnya untuk tidur karena Tita sangat lelah.
Pada waktu sore hari, Tita meminta izin ke Mamanya untuk memperbolehkan Tita pergi ke acara kembang api yang diadakan hanya setahun sekali itu. Tita terus merengek agar dapat pergi ke acara tersebut. Bak seorang pahlawan, Adit menawarkan diri ke Mama Tita untuk menemani dan menjaga Tita di acara kembang api itu. Akhirnya Mama Tita mengizinkan Tita pergi bersama Adit. Tita lalu buru-buru ganti baju dan tampil secantik mungkin karena ini kencan pertama Tita dengan Ergi. Sesampainya di taman kota, Adit dan Tita sibuk mencari pacar-pacar mereka. Kemudian Intan datang menghampiri Adit. Tita sangat kagum dengan penampilan Intan yang begitu cantik. Kemudian Tita dan Intan berkenalan. Setelah beberapa saat, barulah Ergi datang dan menghampiri Tita. Kemudian Ergi berkenalan dengan Adit dan Intan. Adit terlihat sinis sejak kedatangan Ergi. Kemudian Tita menarik Adit dan mengajaknya bicara empat mata. Tita marah dengan sikap Adit yang terlihat sinis dan judes dengan Ergi karena ini kencan pertama Tita dengan Ergi, jadi Tita tidak ingin merusak suasana. Adit tidak menghiraukan perkataan Tita dan kembali menemui Intan.
 Adit mengajak Intan pergi jalan-jalan melihat bazar tanpa melirik Ergi sedikitpun. Intan lalu mengajak Tita dan Ergi ikut jalan-jalan. Tita, Ergi, Adit dan Intan berjalan-jalan melihat bazar sembari menunggu acara puncak kembang api. Intan mengeluh karena kakinya capek jalan-jalan. Kemudian Ergi menawarkan mengambil minum. Aditpun ikut-ikutan mengambil minum dengan wajah yang sinis. Saat Ergi dan Adit pergi, Intan dan Tita berbinca-bicang. Intan menanyakan sedekat apa Tita dengan Adit. Setelah Tita menjawab semua pertanyaan Intan, Intan menyimpulkan bahwa Adit menyukai Tita dan memberitahukannya pada Tita. Tetapi Tita masih tidak mengerti tentang semua perkataan Intan. Lalu Intan menceritakan panjang lebar tentang sikap Adit waktu pacaran dulu yang jauh berbeda dengan sekarang terhadap Tita. Tita lalu menanyakan sikap Adit yang sinis terhadap Ergi. Tetapi, Intan tidak menjawabnya.
Tita yang sudah menunggu lama minuman dari Ergi, akhirnya mengajak Intan untuk pergi mencari Adit dan Ergi. Kemudian Intan melihat keramaian yang tak jauh dari tempat ia berdiri. Intan dan Tita lalu menuju ke tempat tersebut untuk melihat apa yang terjadi. Ternyata Intan melihat ada yang sedang berkelahi yang tidak lain adalah Ergi dan Adit. Mereka berdua sudah berlumuran darah dan babak belur. Kemudian Tita melerai perkelahian tersebut. Tita sangat marah dan kecewa terhadap sikap Adit kali ini karena sudah merusak kencan pertama Tita dan memukuli Ergi. Kemudian Tita menuju ke Ergi dan Intan menuju ke Adit untuk melihat keadaan pacar-pacarnya. Kemudian Ergi mengajak Tita untuk pulang. Baru beberapa langkah berjalan, Adit menarik lengan Ergi dan menonjoknya sambil berkata bahwa Jangan pernah menyentuh Tita lagi. Lalu Adit menarik tangan Tita dan membawanya lari dari kerumunan orang itu. Tita berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Adit tetapi tidak bisa.
Setelah sampai di tempat yang jauh dari kerumunan banyak orang, Adit baru melepaskan tangan Tita. Tita lalu marah-marah dan memukuli dada Adit sambil menangis. Kemudian Adit menggenggam tangan Tita dan meminta untuk tidak pulang sekarang dengan keadaannya yang babak belur seperti ini. Mendengar hal tersebut, Tita mengerti akan keadaan Adit saat ini. Tita lalu mengambilkan es batu untuk Adit untuk mengobati luka memarnya agar tidak membengkak. Setelah semuanya tenang, Tita lalu menanyakan penyebab Adit memukul Ergi. Kemudian Adit menjelaskan kalau Ergi berselingkuh dengan perempuan lain. Ternyata yang Adit lihat laki-laki yang ada di apartemen Intan tadi siang adalah Adit. Sesaat, Tita terdiam setelah mendengar penjelasan Adit. Tita teringat akan kejadian saat Tita melihat Ergi bersama seseorang di mall. Kemudian Tita menangis dan memeluk Adit. Kemudian Adit menasehati Tita yang dapat membuat Tita sedikit tenang. Kemudian Tita menanyakan perkelahian tadi untuk membela siapa. Tetapi Adit gugup dan tidak bisa menjawab.
Tita menyesal karena semua ini salah Tita. Tita yang tidak pernah memberikan perhatian yang lebih pada Ergi, membuat Ergi pergi ke lain hati untuk mendapatkan perhatian. Tita tidak menyalahkan Ergi kalau Ergi selingkuh karena Tita memang tidak bisa membahagiakan Ergi. Tita telah rela apabila Tita putus dengan Ergi. Mendengar pengakuan Tita tersebut Adit sangat setuju dan mendukung kalau Tita putus dengan Ergi. Disaat itu suara kembang api sudah terdengar. Lalu Adit dan Tita menyaksikan acara kembang api tersebut . Lalu setelah itu Adit menawarkan untuk mentraktir nonton karena telah memukuli pacar Tita. Lalu Tita menyetujuinya.
Keesokan harinya, Tita menceritakan semua kejadian tadi malam kepada Nanda. Dengan antusias Nanda mendengarkannya. Tiba-tiba Fara masuk dalam kelas. Tita lalu menghampiri Fara untuk meminta maaf atas tuduhannya waktu itu. Fara kemudian menceritakan apa yang sebenarnya terjadi antara dia dengan Ergi. Tita sangat berterima kasih kepada Fara karena sudah mau membantunya. Kemudian Ergi tiba-tiba muncul. Lalu Tita menghampiri Ergi dan Tita meminta putus. Sepulang sekolah, Tita menagis dikamarnya. Kamar Tita sudah seperti kapal pecah karena tisu berserakan dimana-mana. Kemudian Tita pindah ke kamar Adit untuk tidur karena kamar Tita yang berantakan dan tidak nyaman. Kamar Adit yang jauh lebih nyaman membuat Tita tidur dengan nyenyak.
Beberapa jam kemudian Tita terbangun. Dengan berat Tita membuka matanya. Kelopak matanya terasa berat sekali seperti digantungi oleh karung beras. Penglihatannya menjadi kabur. Mungkin karena terlalu banyak menangis. Tita kemudian duduk di tempat tidur Adit, berusaha mengembalikan pengelihatannya. Kepalanya masih terasa sedikit pusing. Tiba-tiba Tita mendengar suara aneh di ruangan tersebut. Ternyata Tita tidak sendirian. Adit tidur di sofa kamar. Ia tidur dengan nyenyak sekali. Karena Tita tertidur di tempat tidurnya, Adit terpaksa tidur di sofa. Tita lalu menghampiri Adit. Tita teringat niatnya untuk curhat dengan Adit. Kemudian Tita menagis dan meneteskan air mata ke wajah Adit. Aditpun terbangun dan marah-marah. Kemudian Tita curhat dengan Adit kalau Tita putus dengan Ergi. Tetapi Tita bingung, Tita ingin balikan dengan Ergi lagi. Lalu Adit dengan sigap mengatakan jangan. Adit menasehati Tita panjang lebar agar tidak balikan dengan Ergi.
Untuk menghibur diri, Tita menagih janji Adit untuk mentraktir Tita nonton dan makan pada hari minggu.  Kemudian Tita menanyakan perempuan yang bersama Adit di foto yang terdapat di kamar Adit. Adit menjelaskan bahwa itu dalah Mamanya. Mama Adit meninggal saat kecelakaan mobil bersama Papanya. Foto tersebut diambil satu minggu sebelum kecelakaan. Papa dan Mama Adit sudah bercerai waktu itu. Saat Adit menjelaskan tentang Mamanya, tiba-tiba HP Adit berbunyi. Adit kemudian mengambilnya. Tita lalu menanyakan siapa yang mentelpon, ternyata yang mentelpon adalah Uni. Kemudian Adit mentelpon Uni dan menyuruh Tita untuk keluar. Sepulang sekolah, Tita dan Nanda mengajak Uni untuk creambath di salon. Tetapi Uni tidak bisa karena dia sudah ada janji dengan Adit untuk pergi nonton. Mendengar har tersebut, Tita menjadi cemburu terhadap Uni.  Saat melihat Adit menjemput Uni, Tita menjadi semakin cemburu terhadap mereka.
Hari minggu yng ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Akhirnya Tita ditraktir Adit makan dan nonton. Adit menyuruh Tita untuk buru-buru menghabiskan makanannya karena takut kehabisan tiket nonton. Saat sampai di loket, Tita dan Adit berdebat untuk memilih film yang akab di tonton. Tita menginginkan film Chicken Run dan Adit menginginkan film Asterix. Setelah melalui perdebatan yang cukup panjang akhirnya film kesukaan Adit yang akan ditonton, Asterix. Adit dan Tita lalu duduk di bangku samping kanan baris 4 paling belakang. Saat menunggu filmnya mulai, Tita tiba-tiba melihat Ergi. Kemudian Adit menyuruh Tita untuk berpura-pura menjadi pacar Adit. Tita menurut saja karena Tita tidak tau harus bicara apa dengan Ergi. Disaat-saat seperti itu, tiba-tiba Uni mentelpon Adit dan Aditpun meninggalkan Tita sendirian bersama Ergi. Kemudian Ergi menanyakan surat yang diberikannya waktu itu. Ergi selama seminggu yang lalu sering memberikan surat kepada Tita untuk meminta balikan. Tetapi Tita tidak menjawabnya sama sekali. Kali ini Tita bingung harus menjawab apa. Tiba-tiba Intan datang menghampiri Ergi. Tita lega karena Tita tidak jadi menjawab pertanyaan Ergi.
Saat Ergi pergi membelikan minuman untuk Intan, Intan menanyakan pula tentang surat-surat dari Ergi tersebut. Ternyata semua surat yang diberikannya pada Tita adalah buatan Intan, bukan Ergi. Setelah mendengarkan penjelasan Intan yang ternyata Ergi tidak bisa apa-apa, Tita semakin yakin kalau Tita tidak akan balikan dengan Ergi. Setelah itu, Intan juga menanyakan kelanjutan hubungan Tita dengan Adit. Kemudian Tita menjelaskan secara panjang lebar tentang masa lalu Adit bersama Mamanya. Setelah selasai menceritakan tentang Mama Adit, Tita lalu masuk ke studio karena filmnya telah diputar. Kemudian disusul Adit yang masuk ke dalam. Setelah di dalam, Tita marah-marah dengan Adit karena tadi Tita ditinggal sendirian. Adit menghiraukan omelan Tita dan beranjak untuk membeli cemilan untuk dirinya sendiri. Adit meninggalkan jaketnya di kursi.
Tita penasaran dengan isi dompet Adit, lalu Tita membukanya. Tita melihat sebuah tiket pesawat dengan jadwal keberangkatan besok.  Setelah itu Tita mengembalikan dompetnya ke jaket dengan rapi. Setelah Adit kembali, Tita menanyakan kepada Adit tentang tiket tersebut. Kemudian Adit marah-marah karena Tita membuka dompet Adit dan melihat isinya. Karena berisik, Adit dan Tita dimarahi oleh orang yang berada di belakang tempat duduk mereka. Adit dan Tita tidak sadar kalau filmna sudah dimulai. Adit melihat film tersebut dengan seksama. Sesekali Adit bertanya jam pada Tita. Adit seperti orang yang sedang gelisah memikirkan sesuatu. Beberapa saat kemudian, Adit engajak Tita untuk buru-buru pulang. Adit ingin mengemasi barang-barangnya untuk dibawa pulang. Akhirnya Tita dan Aditpun pulang.
Sesampainya di rumah Tita mentelpon Nanda tentang peristiwa yang dialaminya tadi. Tita mengaku kalau Tita benar-benar suka dengan Adit kali ini. Saat mendengar kalau Adit akan pulang ke Perancis besok, Nanda cepat-cepat menyuruh Tita untuk menyatakannya pada Adit. Belum sampai 5 menit Tita berfikir bagaimana cara menyatakannya, Nanda sudah kembali mentelpon Tita kembali. Saat Tita akan ke atas, Tita bertemu dengan Bi Ica. Kemudian Tita menanyakan keadaan Adit. Bi Ica menjawab kalau Adit berterima kasih karena sudah membantunya dan memuji masakan Bi Ica. Kemudian Tita menyuruh Bi Ica untuk membuatkan susu coklat kesukaan Tita. Setelah itu Mama Tita telpon  ke rumah untuk menyuruh Adit agar cepat-cepat berangkat ke bandara diantar sopir. Kemudian Tita menuju ke kamar Adit, tetapi Adit tidak ada di kamarnya. Kemudian Tita mencari adit kesemua  ruangan, tetapi tetap tidak ada. Kemudia Tita akhirnya masuk ke kamar Tita sendiri, ternyata Adit sudah ada di dalam dan menunggu Tita dari tadi. Tita kecewa pada Adit karena Tita tidak diberitahu kalau Adit pulang hari ini dan bukan besok. Tita menangis dan sedih, tetapi Adit hanya diam dan memandangi Tita dengan lembut. Kemudian Tita menyampaikan pesan Mama kepada Adit. Adit menyuruh Tita untuk ikut ke bandara mengantar Adit. Lalu tita ganti baju. Tita tidak lupa membawa tisu untuk berjaga-jaga. Setelah selesai Tita menyusul Adit ke bawah yang sudah menunggu di depan mobil. Setelah semua sudah siap, Adit dan Tita berangkat ke bandara.
Saat di dalam mobil, Tita diam saja. Lalu Adit bicara pada Tita untuk memperenak suasana. Adit berpesan bahwa Tita tidak boleh balikan dengan Ergi dan juga kalau Tita ingin curhat, Tita bisa curhat dengan Uni dan Alan. Lalu pak sopir menyalakan radio kesukaan Tita. Baru beberapa detik memutar radio, Tita sudah dikagetkan dengan suara seseorang yang tita sangat kenal yakni Ananda. Nanda membongkar rahasia Tita tentang Adit. Mulai dari Tita suka dengan Adit, Ergi yang berselingkuh dengan mantan pacar Adit sampai Tita yang cemburu pada Uni yang pacar Adit. Tita masih tidak mengaku kalau yang dibicarakan di radio itu Tita dan Adit. Tita berusaha untuk menutup-nutupi dan menyangka semua kecurigaan Adit. Tiba-tiba HP Adit berbunyi, dan yang telpon Adit di saat-saat yang tidak tepat pasti Uni. Uni membicarakan tentang Nanda yang baru telpon di radio tadi.  Setelah selesai, Adit dan Tita akhirnya sampai di bandara.
Adit yang kelaparan memutuskan untuk makan terlebih dulu di McD. Adit menawari Tita makanan, tetapi Tita tidak mau makan. Tita hanya melihati Adit makan dengan lahapnya. Saat makan, HP Adit berbunyi. Adit menyuruh Tita untuk mengangkatnya. Ternyata yang menghubunginya adalah Mama Tita. Mama menyuruh Tita untuk menemui mamanya di depan Dunkin’ Donut. Akhirnya Tita menuju kesana. Setelah bertemu Mama Tita, Alan disuruh ikut dengan Tita kembali ke tempai Adit uuntuk membawakan koper dan menyuruh Adit untuk cepat-cepat karena Om Reza akan segera berangkat. Saat menuju tempat Adit, Alan melontarkan berbagai macam pertanyaan kepada Tita tentang kedekatannya dengan Adit. Setelah mengintrogasi Tita, Alan yang melihat Pak Udin membantu membawakan koper Adit. Sedangkan Tita disuruh Alan untuk memanggil Adit. Saat Tita akan memanggil Adit, ucapan Tita terhenti ketika melihat seseorang perempuan yang duduk bersama Adit. Saat Adit melihat Tita, Adit lalu memanggil Tita dan perempuan tersebut pun ikut menoleh. Ternyata perempuan tersebut adalah Uni.
Tita yang melihat Uni berada di bandara, semakin kesal dan sebal. Tita menuju ke tempat Adit dan Uni sambil marah-marah sendiri. Setelah bertemu, Uni menanyakan tanggapan Tita tentang pernyataan Nanda saat telpon di radio tadi. Tita menjadi salah tingkah mencari alasan untuk menjawab pertanyaan Uni. Setellah itu, Tita menyuruh memberitahukan ke Adit kalau Om Reza akan segera berangkat. Setelah Uni marah dan buru-buru pulang karena janji Adit untuk Uni belum ditepati dan menunggu Adit datang ke Indonesia lagi untuk menepati janjinya. Kemudian Ait berlari mengejar Uni. Melihat kejadian tersebut, Tita serasa ingin pingsan. Setelah Adit kembali, ia mengajak Tita untuk segera pergi ke tempat Om Reza. Kemudian Mama dan Papa Tita pulang duluan karena ada undangan penting. Tita merengek untuk tetap di bandara mengantarkan Adit sampai benar-benar naik pesawat. Om Reza yang sedang menerima telpon lalu menjauh kari tempat Adit dan Tita karena di situ sangat berisik dan ramai banyak orang. Tita mulai sedih karena tidak rela kalau Adit meninggalkannya disaat Tita mulai menyukai Adit. Adit lalu memeluk Tita untuk menenangkan hati Tita.
Kemudian Adit mengantarkan Tita tempat parkir mobil untuk memastikan Tita pulang. Sebelum pulang, Tita mencoba menggoda Adit kalau Tita mempunyai rencana ingin balikan dengan Ergi. Adit menjadi gelisah dan bertengkar dengan Tita, karena ia tidak ingin kalau Tita balikan dengan Ergi. Disaat-saat terakhir, Tita baru mulai menagis. Adit kebingungan melihat Tita menangis karena ia takut kalau orang-orang melihatnya dikira Adit melakukan sesuatu yang tidak baik pada Tita. Tita semakin keras menangis karena Tita dibentak oleh Adit. Tita menangis sambil memarah-marahi Adit. Spontan, Adit langsung memeluk Tita dengan erat dan meminta maaf kepada Tita dengan nada yang lembut. Setelah dipeluk oleh Adit, Tita sudah berhenti menangis dan mulai tenang. Disaat-saat seperti itu, tiba-tiba Ergi datang. Ia mengira kalau Tita akan pergi ke Perancis bersama Adit. Kali ini Adit benar-benar pergi meninggalkan Tita. Setelah itu, Tita pulang bersama sopir. Sebelumnya Adit telah menitipkan makanan untuk Tita pada sopir Tita. Karena kelaparan, Tita langsung menyantap makanan tersebut dengan lahapnya. Tita menghabiskan semua makanan yang diberikan Adit.
Keesokan harinya Tita menceritakan semua peristiwa yang terjadi saat di bandara kepada Nanda saat waktu istirahat di kantin. Lalu Fara dartang menghampiri Tita dan Nanda dan menyampaikan pesan dari anak kelas 3 kalau Tita sedang ditaksir seseorang bernama Angga. Fara dan Nanda menghibur Tita yang sedang sedih karena ditinggal Adit. Fara dan Nanda merekomendasikan Angga untuk pengganti Adit. Tapi, Tita tetap saja lebih memilih Adit.
Sepulang sekolah, Tita langsung ke kamarnya dan menangis seperti waktu itu di kamarnya. Kemudian, Alan masuk ke kamar Tita.Alan bertanya pata Tita antara seorang kakak pada adiknya. Alan menanyakan tentang perasaan Tita pada Adit. Adit juga menceritakan bahwa dulu Adit adalah teman masa kecil Tita dan pernah tinggal bersama keluarga Tita. Saat Alan membuka pintu kamar dan ingin keluar, ia berpapasan dengan Uni. Uni datang ke rumah Tita. Uni menceritakan semua ke Tita antara Uni dan Adit. Sebenarnya Uni berniat mencomblangkan Tita dengan Adit. Saat mendengar hal tersebut, Tita sedikit kecewa karena Uni dan Adit berbohong pada Tita. Tetapi Tita terlanjur senang karena cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.
Sudah beberapa bulan Adit meninggalkan Tita, 3 bulan pertamanya Adit masih sering memberi tahukan kabarnya kepada Tita lewat perantara Uni. Selama 3 bulan itu juga, Tita juga dekat dengan Angga. Awalnya Angga suka pada Tita, tapi Tita terus menolaknya. Angga kini menjadi sahabat sekaligus teman curhat Tita. Tita sering curhat tentang Adit pada Angga. Tapi bulan-bulan berikutnya, Adit tak lagi memberi kabar kepada Tita.
suatu hari disaat teman teman Tita asyik karya wisata ke Bali, orang tuanya memutuskan untuk pergi berkunjung ke Perancis alias ke rumah om Reza, papa Adit. Tita menjadi bosan dirumah karena ditinggal orang tua serta teman-temannya. Karena Mama Tita tidak mengizinkan Tita untuk ikut karya wisata ke Bali. Beberapa hari sebelum valentine, Tita dan Alan dikirimi tiket pesawat oleh bunda yang sudah duluan ke Perancis. Mendengar hal itu, Tita kembali bersemangat. Apalagi saat mendengar kalau Adit yang akan menjemput mereka dibandara. Namun setelah melewati perjalanan yang melelahkan, betapa kecewanya Tita saat mengetahui yang menjemputnya bukanlah Adit, melainkan supir pribadinya om Reza. Saat tiba dirumah Adit, betapa bahagianya dia saat melihat ratusan bunga mawar putih menghiasi kamar tidur dan kasurnya. Adit lah yang menghias semua itu untuk Tita.  Dan yang membuat Tita tambah bahagia, Adit menyelipkan selembar foto mereka saat kecil diantara ratusan mawar putih yang ada dimeja samping tempat tidur Tita. Dibelakang foto itu terdapat tulisan "I Love You". Akhirnya Tita sadar kalau Adit sudah menyukainya sejak kecil.
Malamnya, Adit mengajak Tita makan malam disalah satu restaurant di Paris, namun karena rengekan Tita, mereka membatalkan acara makan malam itu dan pergi ke menara Eiffel, sesuai permintaan Tita. Adit mengajak tita duduk bangku taman di dekat menara . Dibawah menara Eiffel, Tita dan Adit saling mengungkapkan perasaan cinta mereka. Adit merangkai sekuntum bunga yang dijadikan cincin tunangan untuk Tita. Yang mengetahui Adit dan Tita tunangan adalah Alan, Uni, Ananda, Angga dan Fara. Adit pulang ke Jakarta setiap liburan semester. Tepat 1 tahun mereka tunangan, Adit mengganti cincin rangkaian bunga dengan cincin berlian asli. Adit juga mengakui kebohongannya selama ini tentang  perjodohan mereka. Sejak awal mereka tidak dijodohkan, itu semua hanya karangan Adit agar Tita bisa menjadi pasangannya suatu hari nanti dan itu terwujud sekarang. Walaupun rencana untuk dijodohin ngga ada, tetapi Om Reza, Mama dan Papa tetap membiarkan Tita jalan dengan Adit dan merestui hubungan mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar