EIFFEL . . . I’M IN LOVE
Oleh :
Rachmania Arunita
Sinopsis
Tita
adalah seorang anak dari 2 bersaudara. Tita mempunyai kakak bernama Alan. Usia
Tita kini 15 tahun. Saat-saat remaja
yang indah bagi anak seusianya. Tetapi berbeda dengan remaja pada umumnya, Tita
adalah seorang remaja yang menghabiskan masa remajanya di rumah saja karena
mamanya yang over protektif. Suatu hari Tita meminta izin untuk pergi ke mall
dengan teman-temannya. Tetapi mamanya tidak mengizinkan Tita untuk pergi karena
mamanya tidak ingin terjadi hal-hal buruk padanya. Tita tidak boleh pergi
jalan-jalan hingga usianya 20 tahun. Tita sebenarnya sudah mempunyai pacar
bernama Ergi. Mereka sudah berpacaran backstreet selama 2 tahun tetapi mereka
belum pernah jalan bersama. Tita sudah mencoba berulang kali mencari alasan
untuk bisa jalan dengan Ergi. Tetapi usahanya sia-sia.
Suatu
hari Tita disuruh Papa-Mamanya menjemput teman orang tua mereka yang datang
dari Perancis di bandara. Alan berkata bahwa mungkin Tita akan dijodohkan
dengan anak teman orangtuanya itu yaittu Om Reza dengan anaknya bernama Adit.
Mendengar hal tersebut Tita tertawa lebar,Tita tahu bahwa itu hanya lelucun.
Disaat itu Ananda sedang menelfon Tita. Ananda adalah Sahabat Tita sekaligus
teman sebangku Tita. Ananda memang sering mentelpon Tita sekedar untuk
menanyakan keadaan Alan. Nanda naksir berat dengan Alan. Tita juga sering
curhat dengan Nanda. Kali ini Tita juga menceritakan tentang kedatangan Adit
pada Nanda. Nanda kemudian menebak bahwa Tita akan dijodohkan dengan Adit.
Mendengar hal tersebut Tita menjadi berfikir tentang perjodohan tersebut.
Apakah benar Tita akan dijodohkan dengan Adit ? Lalu Ergi bagaimana nasibnya ?
Keesokan
harinya menjemput Adit dan Om Reza di bandara. Sudah 3 jam Tita menunggu
kedatangan Om Reza dan Adit. Tita sudah mulai bosan dan jenuh. Lalu Tita
mengeluarkan walkman dan menyetel radio acara kesukaannya “ Tisam “ atau “
Titip Salam “ . saat sedang asyik mendengarkan radio, Tita sangat kaget ketika
mendegar apa yang dikatakan Fara di radio. Fara mengatakan bahwa Tita sedang
menjemput calon suaminya dari Perancis di bandara. Setelah Fara, Ergi pun
ikut-ikutan menelfon di radio. Ergi ingin bertanya apakah semua gosip tentang
Tita mau dijodohkan itu benar atau tidak. Bahkan ada gosip yang beredar bahwa
Tita hamil dengan Ergi yang menyebabkan Tita menikah. Setelah itu, pembawa acara memutar lagu
kesukaan Tita. Tita tidak seceria biasanya saat mendengarkan lagu tersebut.
Tita gelisah dan bingung bagaimana teman-teman Tita bisa tau tentang Adit.
Sesaat,
lamunannya terganggu oleh suara sopirnya yang menyuruh Tita menanyakan ke Papa
Tita mengapa Om Reza tak kunjung datang.
Setelah mentelpon Papanya, Tita baru sadar bahwa Tita menunggu di tempat
yang salah. Dengan terburu-buru, Tita menuju tempat Om Reza yang dimaksud oleh
Papa. Tiba-tiba Tita menabrak seseorang yang tidak lain tidak bukan adalah
Adit. Saat pertemuan pertamanya itu, Adit langsung marah-marah ke Tita karena
baju Adit basah terkena minuman yang dibawanya ditambah lagi Adit sudah
menunggu selama 2 jam. Sikap Adit yang Jutek, pemarah , angkuh, judes, dan cuek bertolak belakang sekali
dengan Om Reza yang baik, ramah dan penyabar. Om Reza tidak henti-hentinya
mengajak Tita mengobrol hingga sampai di rumah Tita. Sesampainya di rumah,
kedatangan Om Reza dan Adit disambut baik oleh keluarga Tita.
Saat
Tita di bandara tadi, ternyata Ergi dan Nanda telpon ke rumah. Kemudian Tita
mentelpon Nanda dan marah – marah karena dia menceritakan soal Adit ke
teman-teman Tita. Selain itu, Tita juga menanyakan PR tadi pagi ke Nanda.
Setelah selesai mentelpon Nanda, Tita langsung mengerjakan PR Fisika nomor 1-50
essay hingga larut malam. Saat Tita ingin mentelpon Ergi ke bawah Tita tidak
sengaja mendengar pembicaraan Adit bahwa dia akan dijodohkan dengan Tita. Tita
semakin penasaran mendengar hal tersebut. Kemudian Tita mengintip lewat lubang
kunci untuk memastikan apakah Om Reza ada di dalam atau tidak. Baru sebentar ia
membungkuk, tiba-tiba pintu kamar terbuka dan Adit keluar. Kemudian Adit
memarah-marahi Tita lagi. Kemudian Tita kembali ke kamarnya . Tita tidak bisa
membayangkan kalau Adit menjadi suami Tita nanti. Hilang sudah cita-cita Tita
untuk mendapatkan cowok yang tampan, tinggi, hangat, ramah, pengertian dan
baik.
Keesokan
harinya, Tita menjadi pemurung dan pendiam. Tita tidak semangat untuk pergi
keluar kelas. Tetapi Fara tetap bersikeras untuk mengajak Tita ke kantin.
Dengan terpaksa, Tita menuruti Fara. Fara merupakan teman akrab yang satu kelas
dengan Tita. Fara dulunya suka dengan Ergi, tetapi Fara kesal karena Ergi lebih
memilih Tita daripada Fara. Kini Fara tak lagi kesal dengan Tita. Fara
merupakan cewek yang cukup popular di sekolah. Dia banyak kenal anak kelas 3.
Saat Tita dan Fara melewati segerombolan anak kelas 3 yang nongkrong di kantin,
Tita mendengar gosip-gosip yang buruk tentang Tita. Mendengar hal tersebut,
Tita berlari meninggalkan kantin sambil menangis. Tiba-tiba Tita menabrak
seseorang yakni Ergi. Kemudian Tita menceritakan apa yang sebenarnya terjadi
antara Tita dan Adit di kelas Tita. Setelah selesai, Ergi kembali ke kelasnya.
Tak sengaja Tita melihat Fara yang tak henti-hentinya memandangi Ergi.
Setelah
itu, Uni menghampiri Tita dan mengageti Tita. Uni menanyakan kepada Tita secara
langsung apakah benar gosip yang beredar tersebut. Kemudian Tita menjelaskan
panjang lebar apa yang sebenarnya terjadi antara Tita dengan Adit. Uni
memutuskan untuk mampir ke rumah Tita saat pulang sekolah nanti untuk melihat
sosok Adit itu. Sesampainya di rumah, Tita dan Uni langsung ke kamar Tita yang
berada di atas. Setelah Uni menaruh tas, Uni lalu ke kamar mandi. Tak sengaja
ia bertemu dengan cowok yang tampan dan keren. Uni seperti cacing kepanasan
melihat sosok tersebut yang super tampan. Kemudian Uni memberitahukannya kepada
Tita. Lalu Tita dan Uni mengecek kembali ke kamar mandi. Tita semakin penasaran
dengan sosok yang diceritakan Uni tadi. Karena penasaran, Tita lalu mengintip
lewat lubang kunci kamar mandi. Tiba-tiba pintu terbuka. Ternyata sosok yang
dilihat Uni tadi adalah Adit. Tita menjadi salah tingkah karena kepergok sedeng
mengintip Adit. Buru-buru tita kembali ke kamarnya.
Setelah
di kamar, Uni bertanya tentang Adit pada Tita. Uni sangat mendukung apabila
Tita dijodohkan dengan Adit. Lebih-lebih Uni menyuruh Tita untuk putus dengan
Ergi. Saat Uni ingin pulang, Mama Tita menyuruh Tita untuk mengantar Adit
jalan-jalan membeli oleh-oleh untuk teman-teman Adit yang ada di Perancis.
Spontan Uni mengatakan kalau ia bersedia untuk mengantarkan Adit membeli
oleh-oleh bersama dengan Tita. Dengan terpaksa, Tita menuruti kemauan Mamanya.
Lalu Tita dan uni ganti baju. Tita membantu merapikan dandanan Uni. Kemudian
mereka turun ke bawah. Tita yang kebingunan mencari Adit di bawah, dengan
senang hati Uni membantu Tita, ia mencari Adit di atas. Saat Uni bertemu Adit,
Uni lalu berkenal dengan Adit. Adit yang mengetahui kalau Uni teman dekat Tita,
ia lalu meminta sesuatu bantuan pada Uni. Setelah selesai berbicara, Adit dan
Uni turun kebawah langsung naik mobil kemudian berangkat.
Sesampainya
di mall, Adit sibuk memilih-milih barang dengan Uni. Mereka berdua terlihat
akrab sekali. Sesekali Tita merekomendasikan barang pada Adit, tetapi Adit
menghiraukannya. Setelah itu, Uni ke kamar mandi. Disaat itu Tita lalu
menanyakan apa yang didengarnya tempo lalu tentang pembicaraan Adit di kamar
mengenai perjodohan ia dan Tita. Dengan santainya Adit membenarkan perkataannya
waktu itu. Tita tidak terima dengan perjodohan tersebut, karena Tita sudah
mempunyai Ergi. Tita memuji-muji Ergi di depan Adit. Karena Adit tidak mau
kalah, Adit mengajak Tita untuk double date agar Tita tau bahwa pacar Adit
lebih perfect daripada pacar Tita. Tita setuju dengan ajakan Adit tersebut dan
mengusulkan untuk pergi ke acara kembang api di taman kota. Saat di bawah, Uni
tidak sengaja melihat Ergi bersama seseorang. Lalu Uni memberitahukannya ke
Tita. Untuk memastikannya Tita turun ke lantai 1 mall tersebut, teryata apa
yang dikatakan Uni benar. Dalam perjalanan pulang, Tita masih memikirkan apa
yang dilihatnya tadi. Apakah benar itu Ergi ? Apakah Ergi jalan dengan Farah ?
Sesampainya
di rumah Tita lalu mentelpon Nanda dan curhat tentang Ergi tadi. Tita juga
memberitahukan PR tadi pagi pada Nanda karena Nanda tadi tidak masuk sekolah.
Kemudian Tita mentelpon Ergi untuk memastikan perempuan apa yang dilihatnya
tadi. Ternyata Ergi berbohong. Lalu Ergi meminta tolong pada Tita untuk titip
absen tidak masuk karena ia akan mengikuti tes LIA. Keesokan harinya, Tita ke
kelas Ergi untuk menyampaikan pesan dari Ergi tadi malam. Tita bertemu dengan
ketua kelas Ergi yang bernama Mita. Mita menyuruh Tita untuk jangan pulang dulu
setelah pulang sekolah nanti. Setelah itu Tita kembali ke kelas lagi. Saat di
kelas, Nanda lalu memberikan surat pada Tita dari anak kelas 3. Setelah membaca
suratnya, ternyata itu adalah surat cinta dari seseorang yang bernama Surya.
Nanda yang penasaran dengan surat tersebut, lalu menanyakannya pada Tita. Saat
Nanda tau bahwa itu surat cinta, Nanda tertawa terbahak-bahak karena tidak
berani mengatakannya secara langsung.
Kemudian
Tita menceritakan pembicaraan Mita tadi kepada Nanda. Nanda tidak mau campur
tangan dengan urusan Tita yang satu ini. Karena kesal dengan sikap Nanda, Tita
lalu keluar kelas untuk menghirup udara segar. Tita yang melihat Fara di luar
lalu menyapanya. Lalu Fara ingin berbicara serius dengan Tita. Fara menyuruh
Tita untuk putus dengan Ergi tanpa alasan yang jelas. Mendengar perkataan Fara
tersebut, Tita menjadi emosi dan menjawab perkataan Fara bahwa Tita akan putus
dengan Ergi. Sambil menangis Tita pergi meningggalkan Fara. Tita tidak habis
fikir kalau Fara setega itu dengan Tita. Tita ingat waktu dulu jadian dengan
Ergi, Tita minta maaf ke Fara sampai jungkir balik. Waktu itu Tita dimaafkan,
tapi hubungan mereka nggak pernah seakrab dulu lagi. Tita sudah menunggu 10
menit setelah bel pulang sekolah berbunyi. Kemudian datanglah seseorang anak
kelas 3 yang berjalan menghampiri Tita. Cowok tersebut bernama Angga. Ia ingin
mengajak Tita jalan. Tetapi Tita tidak bisa karena ia sudah ada janji dengan
Ergi. Mendengar hal tersebut, wajah Angga tampak murung. Lalu ia turun ke bawah
bersama Tita.
Saat
di gerbang sekolah, Tita melihat segerombolan anak perempuan kelas 3. Ternyata
mereka mengerumuni Adit. Adit yang melihat Tita lalu memanggilnya dan
menghampirinya. Kemudian Adit mengajak
Tita pergi dari tempat kerumunan tersebut. Kemudian Adit dan Tita bertemu
dengan Uni. Uni lalu mengajak untuk pergi ke kantin. Tetapi Tita tidak mau dan
ingin langsung pulang. Tita tidak tau bahwa supir yang biasa menyemputnya kali
ini tidak ada, akhirnya Tita pulang bersama Adit. Adit saat menjemput Tita
memakai mobil VW Beetle baru berwarna kuning. Saat di dalam mobil Tita dan Adit
tidak berbicara sama sekali. Tiba-tiba mobil Adit berhenti di tengah jalan yang
jaraknya lumayan jauh dari rumah Tita. Adit menyuruh Tita untuk turun dan dan
pulang sendiri karena Adit ada urusan penting. Dengan terpaksa Tita pulang
jalan kaki karena Tita tidak pernah diberi uang lebih.
Adit
kembali melanjutkan perjalanan menuju ke apartemen. Ia naik lift ke lantai 7
kamar nomor 20. Ia ingin bertemu dengan seseorang yakni mantan pacarnya dulu
yang bernama Intan. Saat itu Intan tidak sendiri, ia bersama dengan seorang
laki-laki yang usianya lebih muda daripada Intan. Kemudian laki-laki itu pergi
meninggalkan mereka. Adit ingin meminta bantuan Intan untuk menjadi pacar
bohongannya saat double date nanti di
acara kembang api. Tanpa berpikir panjang Intan membantu Adit. Bahkan ia juga
mau kalau benar-benar menjadi pacar Adit lagi. Intan meminta imbalan atas
pertolongannya tersebut. Sesampainya
dirumah, Tita marah-marah dengan Bi Ica karena kakinya sakit setelah jalan
kaki. Tita lalu langsung ke kamarnya untuk tidur karena Tita sangat lelah.
Pada
waktu sore hari, Tita meminta izin ke Mamanya untuk memperbolehkan Tita pergi
ke acara kembang api yang diadakan hanya setahun sekali itu. Tita terus
merengek agar dapat pergi ke acara tersebut. Bak seorang pahlawan, Adit
menawarkan diri ke Mama Tita untuk menemani dan menjaga Tita di acara kembang
api itu. Akhirnya Mama Tita mengizinkan Tita pergi bersama Adit. Tita lalu
buru-buru ganti baju dan tampil secantik mungkin karena ini kencan pertama Tita
dengan Ergi. Sesampainya di taman kota, Adit dan Tita sibuk mencari pacar-pacar
mereka. Kemudian Intan datang menghampiri Adit. Tita sangat kagum dengan
penampilan Intan yang begitu cantik. Kemudian Tita dan Intan berkenalan.
Setelah beberapa saat, barulah Ergi datang dan menghampiri Tita. Kemudian Ergi
berkenalan dengan Adit dan Intan. Adit terlihat sinis sejak kedatangan Ergi.
Kemudian Tita menarik Adit dan mengajaknya bicara empat mata. Tita marah dengan
sikap Adit yang terlihat sinis dan judes dengan Ergi karena ini kencan pertama
Tita dengan Ergi, jadi Tita tidak ingin merusak suasana. Adit tidak
menghiraukan perkataan Tita dan kembali menemui Intan.
Adit mengajak Intan pergi jalan-jalan melihat
bazar tanpa melirik Ergi sedikitpun. Intan lalu mengajak Tita dan Ergi ikut
jalan-jalan. Tita, Ergi, Adit dan Intan berjalan-jalan melihat bazar sembari
menunggu acara puncak kembang api. Intan mengeluh karena kakinya capek
jalan-jalan. Kemudian Ergi menawarkan mengambil minum. Aditpun ikut-ikutan
mengambil minum dengan wajah yang sinis. Saat Ergi dan Adit pergi, Intan dan
Tita berbinca-bicang. Intan menanyakan sedekat apa Tita dengan Adit. Setelah
Tita menjawab semua pertanyaan Intan, Intan menyimpulkan bahwa Adit menyukai
Tita dan memberitahukannya pada Tita. Tetapi Tita masih tidak mengerti tentang
semua perkataan Intan. Lalu Intan menceritakan panjang lebar tentang sikap Adit
waktu pacaran dulu yang jauh berbeda dengan sekarang terhadap Tita. Tita lalu
menanyakan sikap Adit yang sinis terhadap Ergi. Tetapi, Intan tidak
menjawabnya.
Tita
yang sudah menunggu lama minuman dari Ergi, akhirnya mengajak Intan untuk pergi
mencari Adit dan Ergi. Kemudian Intan melihat keramaian yang tak jauh dari
tempat ia berdiri. Intan dan Tita lalu menuju ke tempat tersebut untuk melihat
apa yang terjadi. Ternyata Intan melihat ada yang sedang berkelahi yang tidak
lain adalah Ergi dan Adit. Mereka berdua sudah berlumuran darah dan babak
belur. Kemudian Tita melerai perkelahian tersebut. Tita sangat marah dan kecewa
terhadap sikap Adit kali ini karena sudah merusak kencan pertama Tita dan
memukuli Ergi. Kemudian Tita menuju ke Ergi dan Intan menuju ke Adit untuk
melihat keadaan pacar-pacarnya. Kemudian Ergi mengajak Tita untuk pulang. Baru
beberapa langkah berjalan, Adit menarik lengan Ergi dan menonjoknya sambil
berkata bahwa Jangan pernah menyentuh Tita lagi. Lalu Adit menarik tangan Tita
dan membawanya lari dari kerumunan orang itu. Tita berusaha melepaskan
tangannya dari genggaman Adit tetapi tidak bisa.
Setelah
sampai di tempat yang jauh dari kerumunan banyak orang, Adit baru melepaskan
tangan Tita. Tita lalu marah-marah dan memukuli dada Adit sambil menangis.
Kemudian Adit menggenggam tangan Tita dan meminta untuk tidak pulang sekarang
dengan keadaannya yang babak belur seperti ini. Mendengar hal tersebut, Tita
mengerti akan keadaan Adit saat ini. Tita lalu mengambilkan es batu untuk Adit
untuk mengobati luka memarnya agar tidak membengkak. Setelah semuanya tenang,
Tita lalu menanyakan penyebab Adit memukul Ergi. Kemudian Adit menjelaskan
kalau Ergi berselingkuh dengan perempuan lain. Ternyata yang Adit lihat
laki-laki yang ada di apartemen Intan tadi siang adalah Adit. Sesaat, Tita
terdiam setelah mendengar penjelasan Adit. Tita teringat akan kejadian saat
Tita melihat Ergi bersama seseorang di mall. Kemudian Tita menangis dan memeluk
Adit. Kemudian Adit menasehati Tita yang dapat membuat Tita sedikit tenang.
Kemudian Tita menanyakan perkelahian tadi untuk membela siapa. Tetapi Adit
gugup dan tidak bisa menjawab.
Tita
menyesal karena semua ini salah Tita. Tita yang tidak pernah memberikan
perhatian yang lebih pada Ergi, membuat Ergi pergi ke lain hati untuk
mendapatkan perhatian. Tita tidak menyalahkan Ergi kalau Ergi selingkuh karena
Tita memang tidak bisa membahagiakan Ergi. Tita telah rela apabila Tita putus
dengan Ergi. Mendengar pengakuan Tita tersebut Adit sangat setuju dan mendukung
kalau Tita putus dengan Ergi. Disaat itu suara kembang api sudah terdengar.
Lalu Adit dan Tita menyaksikan acara kembang api tersebut . Lalu setelah itu
Adit menawarkan untuk mentraktir nonton karena telah memukuli pacar Tita. Lalu
Tita menyetujuinya.
Keesokan
harinya, Tita menceritakan semua kejadian tadi malam kepada Nanda. Dengan
antusias Nanda mendengarkannya. Tiba-tiba Fara masuk dalam kelas. Tita lalu
menghampiri Fara untuk meminta maaf atas tuduhannya waktu itu. Fara kemudian
menceritakan apa yang sebenarnya terjadi antara dia dengan Ergi. Tita sangat
berterima kasih kepada Fara karena sudah mau membantunya. Kemudian Ergi
tiba-tiba muncul. Lalu Tita menghampiri Ergi dan Tita meminta putus. Sepulang
sekolah, Tita menagis dikamarnya. Kamar Tita sudah seperti kapal pecah karena
tisu berserakan dimana-mana. Kemudian Tita pindah ke kamar Adit untuk tidur
karena kamar Tita yang berantakan dan tidak nyaman. Kamar Adit yang jauh lebih
nyaman membuat Tita tidur dengan nyenyak.
Beberapa
jam kemudian Tita terbangun. Dengan berat Tita membuka matanya. Kelopak matanya
terasa berat sekali seperti digantungi oleh karung beras. Penglihatannya
menjadi kabur. Mungkin karena terlalu banyak menangis. Tita kemudian duduk di
tempat tidur Adit, berusaha mengembalikan pengelihatannya. Kepalanya masih
terasa sedikit pusing. Tiba-tiba Tita mendengar suara aneh di ruangan tersebut.
Ternyata Tita tidak sendirian. Adit tidur di sofa kamar. Ia tidur dengan nyenyak
sekali. Karena Tita tertidur di tempat tidurnya, Adit terpaksa tidur di sofa.
Tita lalu menghampiri Adit. Tita teringat niatnya untuk curhat dengan Adit.
Kemudian Tita menagis dan meneteskan air mata ke wajah Adit. Aditpun terbangun
dan marah-marah. Kemudian Tita curhat dengan Adit kalau Tita putus dengan Ergi.
Tetapi Tita bingung, Tita ingin balikan dengan Ergi lagi. Lalu Adit dengan
sigap mengatakan jangan. Adit menasehati Tita panjang lebar agar tidak balikan
dengan Ergi.
Untuk
menghibur diri, Tita menagih janji Adit untuk mentraktir Tita nonton dan makan
pada hari minggu. Kemudian Tita
menanyakan perempuan yang bersama Adit di foto yang terdapat di kamar Adit.
Adit menjelaskan bahwa itu dalah Mamanya. Mama Adit meninggal saat kecelakaan
mobil bersama Papanya. Foto tersebut diambil satu minggu sebelum kecelakaan.
Papa dan Mama Adit sudah bercerai waktu itu. Saat Adit menjelaskan tentang
Mamanya, tiba-tiba HP Adit berbunyi. Adit kemudian mengambilnya. Tita lalu
menanyakan siapa yang mentelpon, ternyata yang mentelpon adalah Uni. Kemudian
Adit mentelpon Uni dan menyuruh Tita untuk keluar. Sepulang sekolah, Tita dan
Nanda mengajak Uni untuk creambath di salon. Tetapi Uni tidak bisa karena dia
sudah ada janji dengan Adit untuk pergi nonton. Mendengar har tersebut, Tita
menjadi cemburu terhadap Uni. Saat
melihat Adit menjemput Uni, Tita menjadi semakin cemburu terhadap mereka.
Hari
minggu yng ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Akhirnya Tita ditraktir Adit
makan dan nonton. Adit menyuruh Tita untuk buru-buru menghabiskan makanannya
karena takut kehabisan tiket nonton. Saat sampai di loket, Tita dan Adit
berdebat untuk memilih film yang akab di tonton. Tita menginginkan film Chicken
Run dan Adit menginginkan film Asterix. Setelah melalui perdebatan yang cukup
panjang akhirnya film kesukaan Adit yang akan ditonton, Asterix. Adit dan Tita
lalu duduk di bangku samping kanan baris 4 paling belakang. Saat menunggu
filmnya mulai, Tita tiba-tiba melihat Ergi. Kemudian Adit menyuruh Tita untuk
berpura-pura menjadi pacar Adit. Tita menurut saja karena Tita tidak tau harus
bicara apa dengan Ergi. Disaat-saat seperti itu, tiba-tiba Uni mentelpon Adit
dan Aditpun meninggalkan Tita sendirian bersama Ergi. Kemudian Ergi menanyakan
surat yang diberikannya waktu itu. Ergi selama seminggu yang lalu sering
memberikan surat kepada Tita untuk meminta balikan. Tetapi Tita tidak
menjawabnya sama sekali. Kali ini Tita bingung harus menjawab apa. Tiba-tiba
Intan datang menghampiri Ergi. Tita lega karena Tita tidak jadi menjawab pertanyaan
Ergi.
Saat
Ergi pergi membelikan minuman untuk Intan, Intan menanyakan pula tentang
surat-surat dari Ergi tersebut. Ternyata semua surat yang diberikannya pada
Tita adalah buatan Intan, bukan Ergi. Setelah mendengarkan penjelasan Intan
yang ternyata Ergi tidak bisa apa-apa, Tita semakin yakin kalau Tita tidak akan
balikan dengan Ergi. Setelah itu, Intan juga menanyakan kelanjutan hubungan
Tita dengan Adit. Kemudian Tita menjelaskan secara panjang lebar tentang masa
lalu Adit bersama Mamanya. Setelah selasai menceritakan tentang Mama Adit, Tita
lalu masuk ke studio karena filmnya telah diputar. Kemudian disusul Adit yang
masuk ke dalam. Setelah di dalam, Tita marah-marah dengan Adit karena tadi Tita
ditinggal sendirian. Adit menghiraukan omelan Tita dan beranjak untuk membeli
cemilan untuk dirinya sendiri. Adit meninggalkan jaketnya di kursi.
Tita
penasaran dengan isi dompet Adit, lalu Tita membukanya. Tita melihat sebuah
tiket pesawat dengan jadwal keberangkatan besok. Setelah itu Tita mengembalikan dompetnya ke
jaket dengan rapi. Setelah Adit kembali, Tita menanyakan kepada Adit tentang
tiket tersebut. Kemudian Adit marah-marah karena Tita membuka dompet Adit dan
melihat isinya. Karena berisik, Adit dan Tita dimarahi oleh orang yang berada
di belakang tempat duduk mereka. Adit dan Tita tidak sadar kalau filmna sudah
dimulai. Adit melihat film tersebut dengan seksama. Sesekali Adit bertanya jam
pada Tita. Adit seperti orang yang sedang gelisah memikirkan sesuatu. Beberapa
saat kemudian, Adit engajak Tita untuk buru-buru pulang. Adit ingin mengemasi
barang-barangnya untuk dibawa pulang. Akhirnya Tita dan Aditpun pulang.
Sesampainya
di rumah Tita mentelpon Nanda tentang peristiwa yang dialaminya tadi. Tita
mengaku kalau Tita benar-benar suka dengan Adit kali ini. Saat mendengar kalau
Adit akan pulang ke Perancis besok, Nanda cepat-cepat menyuruh Tita untuk
menyatakannya pada Adit. Belum sampai 5 menit Tita berfikir bagaimana cara
menyatakannya, Nanda sudah kembali mentelpon Tita kembali. Saat Tita akan ke atas,
Tita bertemu dengan Bi Ica. Kemudian Tita menanyakan keadaan Adit. Bi Ica
menjawab kalau Adit berterima kasih karena sudah membantunya dan memuji masakan
Bi Ica. Kemudian Tita menyuruh Bi Ica untuk membuatkan susu coklat kesukaan
Tita. Setelah itu Mama Tita telpon ke
rumah untuk menyuruh Adit agar cepat-cepat berangkat ke bandara diantar sopir.
Kemudian Tita menuju ke kamar Adit, tetapi Adit tidak ada di kamarnya. Kemudian
Tita mencari adit kesemua ruangan,
tetapi tetap tidak ada. Kemudia Tita akhirnya masuk ke kamar Tita sendiri,
ternyata Adit sudah ada di dalam dan menunggu Tita dari tadi. Tita kecewa pada
Adit karena Tita tidak diberitahu kalau Adit pulang hari ini dan bukan besok.
Tita menangis dan sedih, tetapi Adit hanya diam dan memandangi Tita dengan
lembut. Kemudian Tita menyampaikan pesan Mama kepada Adit. Adit menyuruh Tita
untuk ikut ke bandara mengantar Adit. Lalu tita ganti baju. Tita tidak lupa
membawa tisu untuk berjaga-jaga. Setelah selesai Tita menyusul Adit ke bawah
yang sudah menunggu di depan mobil. Setelah semua sudah siap, Adit dan Tita
berangkat ke bandara.
Saat
di dalam mobil, Tita diam saja. Lalu Adit bicara pada Tita untuk memperenak
suasana. Adit berpesan bahwa Tita tidak boleh balikan dengan Ergi dan juga
kalau Tita ingin curhat, Tita bisa curhat dengan Uni dan Alan. Lalu pak sopir
menyalakan radio kesukaan Tita. Baru beberapa detik memutar radio, Tita sudah
dikagetkan dengan suara seseorang yang tita sangat kenal yakni Ananda. Nanda
membongkar rahasia Tita tentang Adit. Mulai dari Tita suka dengan Adit, Ergi
yang berselingkuh dengan mantan pacar Adit sampai Tita yang cemburu pada Uni
yang pacar Adit. Tita masih tidak mengaku kalau yang dibicarakan di radio itu
Tita dan Adit. Tita berusaha untuk menutup-nutupi dan menyangka semua
kecurigaan Adit. Tiba-tiba HP Adit berbunyi, dan yang telpon Adit di saat-saat
yang tidak tepat pasti Uni. Uni membicarakan tentang Nanda yang baru telpon di
radio tadi. Setelah selesai, Adit dan
Tita akhirnya sampai di bandara.
Adit
yang kelaparan memutuskan untuk makan terlebih dulu di McD. Adit menawari Tita
makanan, tetapi Tita tidak mau makan. Tita hanya melihati Adit makan dengan
lahapnya. Saat makan, HP Adit berbunyi. Adit menyuruh Tita untuk mengangkatnya.
Ternyata yang menghubunginya adalah Mama Tita. Mama menyuruh Tita untuk menemui
mamanya di depan Dunkin’ Donut. Akhirnya Tita menuju kesana. Setelah bertemu
Mama Tita, Alan disuruh ikut dengan Tita kembali ke tempai Adit uuntuk
membawakan koper dan menyuruh Adit untuk cepat-cepat karena Om Reza akan segera
berangkat. Saat menuju tempat Adit, Alan melontarkan berbagai macam pertanyaan
kepada Tita tentang kedekatannya dengan Adit. Setelah mengintrogasi Tita, Alan
yang melihat Pak Udin membantu membawakan koper Adit. Sedangkan Tita disuruh
Alan untuk memanggil Adit. Saat Tita akan memanggil Adit, ucapan Tita terhenti
ketika melihat seseorang perempuan yang duduk bersama Adit. Saat Adit melihat
Tita, Adit lalu memanggil Tita dan perempuan tersebut pun ikut menoleh.
Ternyata perempuan tersebut adalah Uni.
Tita
yang melihat Uni berada di bandara, semakin kesal dan sebal. Tita menuju ke
tempat Adit dan Uni sambil marah-marah sendiri. Setelah bertemu, Uni menanyakan
tanggapan Tita tentang pernyataan Nanda saat telpon di radio tadi. Tita menjadi
salah tingkah mencari alasan untuk menjawab pertanyaan Uni. Setellah itu, Tita
menyuruh memberitahukan ke Adit kalau Om Reza akan segera berangkat. Setelah
Uni marah dan buru-buru pulang karena janji Adit untuk Uni belum ditepati dan
menunggu Adit datang ke Indonesia lagi untuk menepati janjinya. Kemudian Ait
berlari mengejar Uni. Melihat kejadian tersebut, Tita serasa ingin pingsan.
Setelah Adit kembali, ia mengajak Tita untuk segera pergi ke tempat Om Reza.
Kemudian Mama dan Papa Tita pulang duluan karena ada undangan penting. Tita
merengek untuk tetap di bandara mengantarkan Adit sampai benar-benar naik
pesawat. Om Reza yang sedang menerima telpon lalu menjauh kari tempat Adit dan
Tita karena di situ sangat berisik dan ramai banyak orang. Tita mulai sedih
karena tidak rela kalau Adit meninggalkannya disaat Tita mulai menyukai Adit.
Adit lalu memeluk Tita untuk menenangkan hati Tita.
Kemudian
Adit mengantarkan Tita tempat parkir mobil untuk memastikan Tita pulang.
Sebelum pulang, Tita mencoba menggoda Adit kalau Tita mempunyai rencana ingin
balikan dengan Ergi. Adit menjadi gelisah dan bertengkar dengan Tita, karena ia
tidak ingin kalau Tita balikan dengan Ergi. Disaat-saat terakhir, Tita baru
mulai menagis. Adit kebingungan melihat Tita menangis karena ia takut kalau
orang-orang melihatnya dikira Adit melakukan sesuatu yang tidak baik pada Tita.
Tita semakin keras menangis karena Tita dibentak oleh Adit. Tita menangis
sambil memarah-marahi Adit. Spontan, Adit langsung memeluk Tita dengan erat dan
meminta maaf kepada Tita dengan nada yang lembut. Setelah dipeluk oleh Adit,
Tita sudah berhenti menangis dan mulai tenang. Disaat-saat seperti itu,
tiba-tiba Ergi datang. Ia mengira kalau Tita akan pergi ke Perancis bersama
Adit. Kali ini Adit benar-benar pergi meninggalkan Tita. Setelah itu, Tita
pulang bersama sopir. Sebelumnya Adit telah menitipkan makanan untuk Tita pada
sopir Tita. Karena kelaparan, Tita langsung menyantap makanan tersebut dengan
lahapnya. Tita menghabiskan semua makanan yang diberikan Adit.
Keesokan
harinya Tita menceritakan semua peristiwa yang terjadi saat di bandara kepada
Nanda saat waktu istirahat di kantin. Lalu Fara dartang menghampiri Tita dan
Nanda dan menyampaikan pesan dari anak kelas 3 kalau Tita sedang ditaksir
seseorang bernama Angga. Fara dan Nanda menghibur Tita yang sedang sedih karena
ditinggal Adit. Fara dan Nanda merekomendasikan Angga untuk pengganti Adit.
Tapi, Tita tetap saja lebih memilih Adit.
Sepulang
sekolah, Tita langsung ke kamarnya dan menangis seperti waktu itu di kamarnya.
Kemudian, Alan masuk ke kamar Tita.Alan bertanya pata Tita antara seorang kakak
pada adiknya. Alan menanyakan tentang perasaan Tita pada Adit. Adit juga
menceritakan bahwa dulu Adit adalah teman masa kecil Tita dan pernah tinggal
bersama keluarga Tita. Saat Alan membuka pintu kamar dan ingin keluar, ia
berpapasan dengan Uni. Uni datang ke rumah Tita. Uni menceritakan semua ke Tita
antara Uni dan Adit. Sebenarnya Uni berniat mencomblangkan Tita dengan Adit.
Saat mendengar hal tersebut, Tita sedikit kecewa karena Uni dan Adit berbohong
pada Tita. Tetapi Tita terlanjur senang karena cintanya tidak bertepuk sebelah
tangan.
Sudah
beberapa bulan Adit meninggalkan Tita, 3 bulan pertamanya Adit masih sering
memberi tahukan kabarnya kepada Tita lewat perantara Uni. Selama 3 bulan itu
juga, Tita juga dekat dengan Angga. Awalnya Angga suka pada Tita, tapi Tita
terus menolaknya. Angga kini menjadi sahabat sekaligus teman curhat Tita. Tita
sering curhat tentang Adit pada Angga. Tapi bulan-bulan berikutnya, Adit tak lagi
memberi kabar kepada Tita.
suatu hari
disaat teman teman Tita asyik karya wisata ke Bali, orang tuanya memutuskan
untuk pergi berkunjung ke Perancis alias ke rumah om Reza, papa Adit. Tita
menjadi bosan dirumah karena ditinggal orang tua serta teman-temannya. Karena
Mama Tita tidak mengizinkan Tita untuk ikut karya wisata ke Bali. Beberapa hari
sebelum valentine, Tita dan Alan dikirimi tiket pesawat oleh bunda yang sudah
duluan ke Perancis. Mendengar hal itu, Tita kembali bersemangat. Apalagi saat
mendengar kalau Adit yang akan menjemput mereka dibandara. Namun setelah
melewati perjalanan yang melelahkan, betapa kecewanya Tita saat mengetahui yang
menjemputnya bukanlah Adit, melainkan supir pribadinya om Reza. Saat tiba
dirumah Adit, betapa bahagianya dia saat melihat ratusan bunga mawar putih
menghiasi kamar tidur dan kasurnya. Adit lah yang menghias semua itu untuk
Tita. Dan yang membuat Tita tambah bahagia, Adit menyelipkan
selembar foto mereka saat kecil diantara ratusan mawar putih yang ada dimeja samping
tempat tidur Tita. Dibelakang foto itu terdapat tulisan "I Love You".
Akhirnya Tita sadar kalau Adit sudah menyukainya sejak kecil.
Malamnya,
Adit mengajak Tita makan malam disalah satu restaurant di Paris, namun karena
rengekan Tita, mereka membatalkan acara makan malam itu dan pergi ke menara
Eiffel, sesuai permintaan Tita. Adit mengajak tita duduk bangku taman di dekat
menara . Dibawah menara Eiffel, Tita dan Adit saling mengungkapkan perasaan
cinta mereka. Adit merangkai sekuntum bunga yang dijadikan cincin tunangan
untuk Tita. Yang mengetahui Adit dan Tita tunangan adalah Alan, Uni, Ananda,
Angga dan Fara. Adit pulang ke Jakarta setiap liburan semester. Tepat 1 tahun
mereka tunangan, Adit mengganti cincin rangkaian bunga dengan cincin berlian asli.
Adit juga mengakui kebohongannya selama ini tentang perjodohan mereka.
Sejak awal mereka tidak dijodohkan, itu semua hanya karangan Adit agar Tita
bisa menjadi pasangannya suatu hari nanti dan itu terwujud sekarang. Walaupun
rencana untuk dijodohin ngga ada, tetapi Om Reza, Mama dan Papa tetap
membiarkan Tita jalan dengan Adit dan merestui hubungan mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar