Maraknya Pergaulan Bebas Di
Kalangan Remaja
NAMA ANGGOTA :
v Nur Irma
Oktaviana (26)
v Nur
Zahara Madiana (27)
v Rahmaini
Atika Salwa (28) XI IPA 2
v Reni
Sintya Pusvitasari (29)
v Rosyidah
Wildania (30)
SMA NU 1 Gresik
Jl Raden Santri V/22
Tapel 2012-2013
KD 9.1
Merangkum isi pembicaraan dalam suatu diskusi atau seminar
9.2 Mengomentari pendapat
seseorang dalam suatu diskusi atau seminar
Perilaku
remaja zaman sekarang
perilaku remaja saat ini cenderung mendekati
perilaku yang negatif tidak memungkiri karena semakin berkembangnya era
globalisasi gaya hidup dan perilaku remaja saat ini, di dalam sebuah pergaulan
remaja indonesia sudah tercampur dengan gaya pergaulan dari luar, alhasil
banyak kebudayaan indonesia tidak menjadi tradisi di kalangan remaja, perilaku
dianggap sebagai sesuatu yang tidak di tujukan oleh seseorang sehingga dapat di
sebutan dengan sesuatu tindakan sosial yang amat mendasar oleh sebagian manusia
tindakan manusia tidak sama dengan perilaku sosial karna perilaku manusia
adalah perilaku yang khusus di tunjukan oleh manusia.
namun saat ini masyarakat telah menunjukan
perilaku sosial yang ada pada individu, seperti ketrgantungan dengan pergaulan
yang ada seperti di kalangan remaja saat ini berpacaran dengan mesra di depan
umum dan lain-lain, menurut remaja jaman sekarang di anggap menjadi kebiasaan,
namun kebiasaan itu telah di campur tangankan dengan pergaulan di negara lain
yang pergaulan di luar menganut pergaulan bebas.
akan tetapi sebuah pergaulan bisa di hindari
jika individu tersebut memiliki kekuatan iman yang ada pada dirinya, agar tidak
menyalah gunakan pergaulan yang sekarang sedang merajalela di kalangan remaja,
dan dari perilaku manusia pun menjadi sebuah dampak kejahatan yang ada di
dunia, tanpa di sadari kita pun sudah membuka peluang kejahatan di dunia karena
ke salahan dari individu itu bergaul.
namun tidak semua remaja yang bisa melakukan
pergaulan yang negatif namun ada remaja yang mengetahui pergaulan yang begitu
luas namun tidak di lakukan atau di contoh dalam kehidupannya faktor utama
kesalahan dari pergaulan remaja itu bagaimana lingkuan yang ada di sekitar
individu.
Masa remaja adalah masa yang menyenangkan. Ada
yang mengatakan masa yang penuh warna. Betapa tidak? Masa remaja adalah masanya
seseorang mengalami banyak perubahan, baik perubahan secara fisik maupun
mental. Seorang laki-laki dimasa remaja umumnya tubuh mengalami pertambahan
tinggi yang pesat dan berotot, serta mulai tumbuh kumis atau jambang. Bagi
perempuan akan mengalami menstruasi dan pembentukan lekuk tubuh. Dimasa ini
baik laki-laki maupun perempuan mulai punyai rasa suka kepada lawan jenis, atau
biasa disebut masa puber.
Sebagian besar remaja memuaskan kebutuhan rasa suka
terhadap lawan jenis dengan jalan berpacaran. Maklum, masih sekolah, mana
mungkin melakukan pernikahan. Lagi pula mereka sama-sama tahu bahwa ini adalah
masa penjajakan (coba-coba kecocokan). Ada diantaranya yang bertahan hingga
menikah. Banyak pula yang kurang cocok dengan pacarnya, lalu memutuskan untuk
mencari pacar baru.
Namun, tidak jarang mereka berselingkuh (punya
pacar lebih dari 1 orang). Ada pula yang hanya TTM-an (teman tapi mesra). Yang
lebih parah lagi ada juga pasangan yang sebenarnya keduanya telah memiliki
pacar (sama-sama selingkuh), tapi mereka enjoy dengan hubungan semacam
itu. Begitulah ringkasnya fakta-fakta remaja sekarang. Mereka bebas
bergaul dengan teman yang mereka sukai, baik laki-laki maupun perempuan. Tidak
peduli teman yang ia ajak bicara, curhat, pegangan tangan, peluk atau cium itu
muhrim atau bukan muhrim. Yang penting sama-sama happy, suka sama suka, peduli
apa dengan haram?
Padahal sebagian besar warga di negeri ini
adalah muslim dan muslimah. Seseorang yang mengaku muslim atau muslimah berarti
ia telah berjanji dan bersumpah atas nama Allah SWT untuk menjalankan segala
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Sumpah setia juga selalu
dilantunkan saat seorang muslim shalat (…sesungguhnya shalatku, ibadahku,
hidupku, dan matiku semata hanya untuk Allah seru selalian alam…), sehari 5
kali melafazhkan do’a iftitah tersebut. Namun anehnya, masih banyak saja yang
menggunakan hidupnya bukan untuk Allah. Buktinya ada-ada saja orang yang
berkata ”Aku cinta mati sama kamu” atau ”Kalau tidak percaya pada cintaku,
belah saja dada ini”. Masya Allah…sampai sebegitu gampangnya orang mau
menyerahkan nyawa hanya untuk merayu atau menggombali sang pacar.
Tanpa disadarinya, pada saat yang sama ia telah
membuat Allah cemburu. Allah sangat marah bila itu terjadi, karena yang pertama
dan utama yang harus dicintai adalah Allah SWT dan Rasulullah SAW, bukannya
pacar, si yayang, apalagi selingkuhan. Hal ini telah ditegaskan Allah dalam
Qur’an surah At Taubah: 24, yaitu ”…jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara,
isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan
yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai
, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di
jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya…”.
Naudzubillahimindzalik jika lebih mencintai
dunia ini dari pada Allah dan Rasul-Nya. Menyedihkan memangjika kita amati
realita yang terjadi di sekeliling kita. Remaja sekarang banyak menghabiskan
masa mudanya dengan bersenang-senang, foya-foya, dugem, dan pacaran sana-sini.
Fatalnya lagi, anak-anak belia yang umurnya belum ampai 17 tahun pun sudah bisa
berpacaran.
Pada saat mereka baligh, segala aturan Allah
diberlakukan baginya. Jika ia melaksanakan maka akan mendapat pahala, sedang
jika ia melanggarnya, sedikit atau banyak, dosalah yang ia dapat. Berbagai
aturan dari Allah wajib ia taati, termasuk salah satunya adalah aturan Islam
dalam pergaulan.
Islam telah mengatur hubungan antara laki-laki
dan perempuan agar tercipta ketenangan dan kedamaian. Coba saja jika ita tidak
diatur dalam pergaulan, maka banyak sekali muncul kerusakan. Kumpul kebo,
perzinahan, anak yang lahir tanpa ayah, aborsi, MBA (maried by accident), dan
sederet kasus lainya yang disebabkan oleh manusia-manusia yang tidak diatur
pergaulannya.
Islam tidak pernah mengekang atau melarang
laki-laki dan perempuan berinteraksi. Memang, kehidupan antara laki-laki dan
perempuan itu dalam Islam harus dipisahkan, namun ada kalanya boleh
berinteraksi. Interaksi antara laki-laki dan perempuan diperbolehkan dalam 5
hal, yaitu: dalam perkara pendidikan, kesehatan, muamalah, peradilan, dan
khitbah (meminang). Jadi sekali lagi Islam mengatur pergaulan antara laki-laki
dan perempuan adalah agar terciptanya ketenangan dan kedamaian dimuka bumi ini.
Idealnya, sebelum aqil baligh anak-anak sudah
harus dikenalkan dengan rambu-rambu pergaulan menurut Islam. Karena hanya hukum
Islam yang tegas mengatur pergaulan sesama manusia. Sayangnya kini kita hidup
dinegeri yang tidak menerapkan hukum-hukum yang berasal dari sang Maha Pengatur
tersebut. Akibatnya kita sendiri yang kewalahan menjaga diri,menjaga saudara
atau anak-anak kita dari pergaulan yang semakin semeraut.
Bukan hanya kita sebagai individu yang mesti
sadar akan kewajiban menjaga pergaulan, namuan wadah kita berinteraksi, yaitu
masyarakat juga harus turut andil untuk mengkondisikan lingkungan yang
benar-benar terjaga pergaulannya. Tidak hanya itu, peran pemerintahpun sangat
kita perlukan. Karena sebuah aturan , jika negara yang menerapkannya, maka
tidak ada lagi yang akan membantah. Pelanggaranpun kecil kemungkinannya
terjadi.
Suka tidak suka, sebagai seorang muslim atau
muslimah, kita harus ikhlas dan ridho menerima aturan yang telah ditetapkan
Allah SWT. Karena hanya yang telah menciptakan manusialah yang paling tahu
aturan yang bagaimana yang paling baik bagi ciptaan-Nya. Nah, kalau sudah ada
ditetapkan aturannya dan hanya aturan itu yang dapat membawa kita pada
keridhoan sang Khalik, kenapa kita susah-susah buat peraturan baru yang malah
membuat manusia hancur karenanya. Masihkah kita ingin bergaul bebas tanpa
peduli aturan Allah? Yang pasti jawabannya ”Nggak!”
Banyak sekali perilaku orang tua yang membatasi
pergaulan anaknya karena kurangnya rasa percaya orang tua terhadap anaknya
dalam hal memilih teman sepergaulan dan takut bila anaknya terjerumus dalam
pergaulan bebas, terutama saat usia anak itu menginjak masa-masa remaja. Namun, pembatasan
pergaulan ini hendaknya dilakukan dengan melihat serta mempelajari
pergaulan yang dilakukan anak terlebih dahulu.
Jangan sampai dalam melakukan pembatasan
pergaulan akan mengakibatkan hal buruk terhadap perkembangan anak, misalnya
kurang pergaulan. Jika pembatasan pergaulan ini memang perlu dilakukan, maka
tetaplah memberi keadilan kepada sang anak dengan memperbolehkan bergaul dan
mengenal lingkungan yang ada di sekitarnya.
Kita sebagai kaum remaja senang bila memiliki
banyak teman, dan hampir sebagian besar waktu digunakan untuk bergaul baik
dengan teman sebaya dalam suatu komunitas. Hal tersebut dilakukan dengan atau
tanpa pengawasan dari orang tua kita. Meski kita mengetahui bahwa pergaulan
remaja memiliki pengaruh positif dan negatif bagi perkembangan mental
dan prestasi akademik.
Dampak positif dari pergaulan adalah membantu
dalam pencarian harga diri dan dapat meningkatkan
rasa percaya diri.
Bahkan bila memilih teman bergaul yang tepat, akan meningkatkan prestasi
akademik. Tetapi bila kita salah bergaul dapat berdampak negatif, seperti
terjadinya kenakalan remaja atau prilaku menyimpang, misal dalam cara
berpacaran. Hal ini dapat memperburuk mental dan prestasi akademik serta masa
depan kita. Oleh sebab itu, alangkah sebaiknya kita lebih berhati-hati dalam
memilih teman pergaulan.
Berikut merupakan trik sederhana memilih
pergaulan remaja yang tepat:
Pergaulan dapat dibentuk bila terdapat
penerimaan dan persetujuan dari orang lain. Biasanya penerimaan terjadi
dikarenakan suatu persamaan atau kecocokan karakter atau status sosial. Maka
sebaiknya pergaulan kita ciptakan dari kesamaan bakat atau semangat untuk
menjadi remaja yang berkualitas. Misalnya persabahatan dengan teman kelas les
musik, sehingga saling terpacu untuk membuat prestasi di bidang musik.
Sebaiknya memilih teman dari suatu komunitas
kegiatan positif yang kita lakukan. Misalnya kita mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler sekolah seperti basket, tim jurnalis sekolah, tim penelitian
sekolah yang sering disebut Karya Tulis Remaja (KIR), atau bidang lain yang
sesuai dengan minat. Pastilah disana kita akan menemukan teman yang memiliki
kesamaan bakat dan minat.
Sebelum memutuskan untuk lebih dekat dengan
seseorang, mempertimbangkan kepribadian dan latar belakang orang tersebut.
Sebab jika kita memiliki teman dengan kebiasaan buruk, secara tidak langsung
dapat mempengaruhi kepribadian dan citra diri kita.
Kita juga dapat memperoleh pertemanan melalui jaringan
sosial di internet,
contohnya seperti Friendster, Facebook, My Space atau Twitter. Tetapi alangkah
sebaiknya sebelum kita memutuskan memperoleh teman melalui jaringan sosial,
bergabunglah terlebih dahulu dalam forum-forum kegiatan positif di Internet.
Tetapi harus tetap berhati-hati dan waspada, sebab perlu diingat bahwa sesuatu
yang disampaikan teman melalui situs jaringan sosial tidak dapat dipercayai
kebenarannya 100%.
Banyak penelitian menyatakan bahwa remaja
mengalami peningkatan fungsi hormon tubuh. Sehingga masa remaja dianggap fase
ketertarikan pada lawan jenis. Oleh sebab itu, kita membutuhkan komunikasi
aktif dengan orang tua atau anggota keluarga yang lain, yang dapat membimbing
kita tentang bagaimana cara menjelaskan perasaan cinta kepada orang lain, dan
bagaimana mengaplikasikan perasaan, serta cara pacaran sehat yang sesuai dengan
usia kita. Ketika kita mengetahui bagaimana seharusnya bertindak, sebaiknya
membandingkan dengan perilaku berpacaran di lingkungan pergaulan. Bila menurut
orang tua kurang sesuai, sebaiknya kita tinggalkan lingkungan pergaulan
tersebut. Sebab cara pacaran yang berlebihan dapat mengakibatkan hal-hal
negatif, contohnya seperti seks bebas.
Remaja
dan Pergaulannya
Remaja sekarang sangat rentan dalam pergaulan…
terlebih lagi faktor lingkungan di era sekarang yang didukung dengan mode dan
teknologi yang semakin modern selain itu fakror keluarga juga mendukung,
seperti remaja yang broken home. Sex dikalangan remaja sering terjadi karena
bergaul dengan orang yang memang sudah lebih dulu terjerumus dalam lingkungan
yang salah atau dapat juga terjadi karena tidak ingin dianggap tidak peka
terhadap pergaulan remaja sekarang biasa menyebutnya dengan sebutan “cupu”
selain itu juga dikarenakan faktor usia yang msih sangat labil, sehingga
remaja-remaja sekarang sangat mudah terjerumus.
Gaul, dugem dan sex terkadang dianggap sebagai
ajang persaingan bagi anak-anak remaja yang ingin dikatakan gaul oleh teman
gaulnya. Di usia yang masih sangat belia, anak-anak remaja cenderung memiliki
rasa penasaran yang sangat kuat dan berlebihan sehingga sangat sukar untuk
ditaklukan…
Dalam hal ini anak-anak remaja perlu membekali
dirinya dengan yakin pada dirinya sendiri, selai itu juga perlu berhati-hati
dalam bergaul serta harus cerdas dalam membaca situasi dan memahami
perkembangan pergaulan. Tapi tentunya yidak semua anak remaja sekarang ini
terjerumus dalam pergaulan seperti itu… Remaja tipe ini biasanya menyibukkan
diri dengan hal-hal yang positif misalnya mengikuti kegiatan kampus. Tapi
meskipun demikian, dalam hal ini siapapun harus tetap berhati-hati dalam
bergaul… dan jika menemui teman seperti tipe awal yaitu teman yang tsudah
terlebih dulu terjerumus bukan berarti harus menjauhinya, tetapi disinilah
peran kita sebagai seorang teman yang sudah seharunya ada untuk membantu,
menasehati dan mengajaknya untuk melakukan hal-hal yang positif…
Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja
Kalau kita
membicarakan dan membahas tentang pergaulan bebas,sudah pasti kita akan
berhubungan dengan anak remaja karena banyak korbannya adalah dari kalangan
remaja.Masa remaja bagi semua orang dan juga menurut saya adalah masa yang
paling indah atau berseri.Di masa itu juga proses pencarian jati diri seseorang
berlangsung.Dan pada proses itulah banyak para remaja yang terjebak ke dalam
pergaulan bebas tersebut karena tidak mengetahui dampak buruk bagi dirinya
sendiri.Pergaulan bebas di kalangan remaja saat ini telah mencapai titik
kekhawatiran yang sangat tinggi atau cukup parah,terutama seks bebas dan
penggunaan obat-obatan terlarang.
Oleh karena itu tidak aneh jika
jumlah penderita HIV/AIDS dan wanita terutama dari kalangan remaja/anak sekolah
yang hamil di luar nikah.Hal ini di karenakan sekarang mereka sangat
begitu mudah memasuki tempat-tempat khusus orang-orang dewasa.Bahkan
sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak SMA saja,namun sudah merambat
sampai ke anak SMP.
Dan pada saat ini banyak sekali orang-orang yang
melakukan perbuatan keji dan tidak berkeprimanusiaan untuk menutupi aib
nya,yaitu dengan melakukan aborsi.Padahal mereka tahu akibat aborsi sangat
berbahaya bagi kesehatan tubuhnya sendiri dan keselamatannya secara
fisik.Bahkan bukan hanya pada kesehatan dirinya sendiri, tetapi juga sangat
berdampak hebat bagi keadaan mental seseorang yang melakukan aborsi
tersebut.Namun demi menutupi aib yang ia timbulkan sendiri,ia rela
mempertaruhkan nyawanya sendiri. Oleh karena itu jika tidak secepatnya di
atasi,akibat pergaulan bebas ini akan sangat membawa dampak negatif dan efek
yang buruk bagi perkembangan zaman.
Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam
pergaulan bebas adalah salah bergaul dan mudah terpengaruh oleh temannya yang
tidak benar.Kebanyakan remaja ini ingin di puji dan di katakan gaul oleh
teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan.Maksud
dari salah bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih milih dalam bergaul,
kita boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah terpengaruh
dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum yang berlaku,karena
gaul tidak harus melakukan seks bebas,tidak harus menggunakan obat-obatan
terlarang,dan semua hal yang melanggar hukum.Oleh karena itu kita sebagai
remaja harus membiasakan berfikir panjang ke depan sebelum melakukan sesuatu
hal,apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan buruknya bagi diri
kita,keluarga dan orang lain.
Di bawah ini saya memiliki opini beberapa faktor
utama yang menjadi penyebab dan awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam
pergaulan bebas,yaitu :
- Faktor
agama dan faktor iman, faktor ini adalah hal yang berasal dari dalam diri
kita sendiri. Apabila kurang pengetahuan akan agama dan kurangnya iman
yang tertanam di dalam diri kita,maka akan sangat mudah setan-setan yang
ada di dalam diri atau fikiran kita mendorong untuk melakukan hal-hal
negatif yang sangat bertentangan dengan agama dan hukum yang berlaku.Namun
jika memiliki pengetahuan akan agama dan iman yang kuat, insya allah kita
tidak akan mudah terpegaruh dan terjerumus ke dalam hal-hal negatfi
tersebut.Karena otomatis kita akan langsung memikirkan dampak apa yang
akan terjadi ke depannya atau di kemudian hari.
- Faktor
lingkungan seperti orang tua, teman dan tetangga, ya di dalam faktor ini
tidak sedikit anak remaja yang terjerumus kedalam pergaulan bebas di
karenakan ada masalah di dalam keluarganya atau yang sering mereka sebut
dengan broken home.Dan yang menjadi penyebab yang sering terjadi juga
adalah karena terjerumus atau terpengaruh oleh temannya demi mendapatkan
pujian atau ingin di bilang “gaul”.
- Faktor
pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang tinggi, kurangnya
pengetahuan akan dampak dan akibat akan hal yang kita lakukan dapat
memudahkan kita terjerumus ke dalam hal hal yang negatif. Pada umumnya
kita sebagai seorang remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi,
apabila menemukan atau melihat suatu hal yang baru maka otomatis kita akan
ingin merasakannya atau mencobanya.
- Faktor
perubahan zaman, faktor ini juga adalah hal yang cukup kuat menjadi
penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja. Karena di zaman sekarang
banyak media yang mudah di akses oleh semua umur yang menyediakan tayangan
tanyangan yang seharusnya hanya di tayangkan khusus orang dewasa.Namun
karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi yang mendorong para remaja
menggunakan atau melihat media untuk orang dewasa tersebut.Setelah
melihat,otomatis rasa ingin tahu itu pun akan terus berkembang seperti
ingin mengetahui rasa dan ingin mencoba hal yang baru dia lihat.Oleh
karena itu pengawasan orang tua adalah hal yang sangat penting dalam
faktor ini.
Namun semuanya kembali ke diri kita sendiri, mau
menjadi orang yang seperti apa kita ? Jauhilah pergaulan bebas dan hal hal
negatif yang berdampak sangat merugikan bagi diri kita sendiri. Kita
harus dapat menempatkan diri sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan
tuntunan agama dan norma hukum yang berlaku agar terhidar dari hal-hal
tersebut.Ingat lah kita sebagai remaja adalah calon penerus bangsa di masa
depan, oleh karena itu jika kita melakukan hal-hal yang negatif tersebut mau
jadi apa negara kita nanti ! Maka mulai sekarang cobalah untuk mendekatkan diri
kepada Tukan YME untuk mempertebal keimanan kita, karena iman adalah dasar yang
paling utama di dalam diri kita sendiri.
Pergaulan
Bebas Pada Kalangan Remaja
Saat ini pergaulan bebas yang melebar luas
dimana saja, dan umumnya bagi para kaum remaja. Usia anak remaja adalah usia
yang sangat mudah terpengaruh oleh apa saja atau usia fuber, dimana pada
saat-saat itulah remaja merasa dirinya paling benar. Oleh sebab itu remajalah
yang paling banyak korban dari pergaulan bebas.
Saat ini kita ketahui banyak remaja melakukan
pergaulan bebas, seperti seks di luar nikah, mengkonsumsi barang-barang
terlarang, hiburan malam, dan pergaulan lain. Bisa kita lihat anak-anak
remajalah yang menjadi korban dalam pergaulan bebas tersebut, dan tidak menutup
kemungkinan banyak anak-anak remaja sekolanya putus ditengah, karena mereka
merasa lebih penting pergaulan bebas dari pada sekolah.
Padahal mereka tidak mengetahui betapa
pentingnya sekolah untuk masa depan mereka, sementara pergaulan bebas hanya
membuahkan penyasala dikemudian hari. Orang-orang yang mau melakukan pergaulan
bebas akan menimbulkan hal-hal negatif seperti, Mereka tidak peduli dengan
hal-hal sosial disekitarnya, jiwa mereka juga akan terganggu, manyamaratakan
semua orang, dan lain-lain.
Faktor-faktor penyebab terjadinya pergaulan
bebas adalah: rasa gengsi, pengen tahu,broken home, hidup sendiri,faktor
keluarga.Hal tersebut akan menimbulkan sikap-sikap yang tidak punya santun
kepada siapa saja, bahkan kepada orang tua mereka. Betapa kecewanya orang tua
melihat anaknya seperti itu. Hal tersebut akan merugikan diri sendiri karena
kemudian hari mereka akan sadar dengan sikap-sikap mereka.Akan tetapi remaja
juga bisa tidak terkena pergaulan tersebut apabila para remaja mengambil
kesibukan seperti, sibuk dengan les sekolah, sibuk dengan sekolah, mengerjakan
pekerjaan rumah, mengikuti kebaktian-kebaktian agama, ikut sosial dalam
lingkungan, dan lain-lain sehingga tidak ada waktu untuk bermain. Karena apabila
sedikit melangkah salah maka akan menjadi korban karena pergaulan bebas ada
dimana-mana.
mantap,terima kasih
BalasHapussama - sama :-)
BalasHapus