Rabu, 25 Juni 2014

Makalah Pergaulan Bebas

Maraknya Pergaulan Bebas Di Kalangan Remaja




NAMA ANGGOTA :
v Nur Irma Oktaviana              (26)
v Nur Zahara Madiana             (27)
v Rahmaini Atika Salwa           (28)                             XI IPA 2
v Reni Sintya Pusvitasari          (29)
v Rosyidah Wildania                 (30)
                                                 
       
SMA NU 1 Gresik
Jl Raden Santri V/22
Tapel 2012-2013


KD 9.1 Merangkum isi pembicaraan dalam suatu diskusi atau seminar
9.2 Mengomentari pendapat seseorang dalam suatu diskusi atau seminar

Perilaku remaja zaman sekarang
perilaku remaja saat ini cenderung mendekati perilaku yang negatif tidak memungkiri karena semakin berkembangnya era globalisasi gaya hidup dan perilaku remaja saat ini, di dalam sebuah pergaulan remaja indonesia sudah tercampur dengan gaya pergaulan dari luar, alhasil banyak kebudayaan indonesia tidak menjadi tradisi di kalangan remaja, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak di tujukan oleh seseorang sehingga dapat di sebutan dengan sesuatu tindakan sosial yang amat mendasar oleh sebagian manusia tindakan manusia tidak sama dengan perilaku sosial karna perilaku manusia adalah perilaku yang khusus  di tunjukan oleh manusia.
namun saat ini masyarakat telah menunjukan perilaku sosial yang ada pada individu, seperti ketrgantungan dengan pergaulan yang ada seperti di kalangan remaja saat ini berpacaran dengan mesra di depan umum dan lain-lain, menurut remaja jaman sekarang di anggap menjadi kebiasaan, namun kebiasaan itu telah di campur tangankan dengan pergaulan di negara lain yang  pergaulan di luar menganut pergaulan bebas.
akan tetapi sebuah pergaulan bisa di hindari jika individu tersebut memiliki kekuatan iman yang ada pada dirinya, agar tidak menyalah gunakan pergaulan yang sekarang sedang merajalela di kalangan remaja, dan dari perilaku manusia pun menjadi sebuah dampak kejahatan yang ada di dunia, tanpa di sadari kita pun sudah membuka peluang kejahatan di dunia karena ke salahan dari individu itu bergaul.
namun tidak semua remaja yang bisa melakukan pergaulan yang negatif namun ada remaja yang mengetahui pergaulan yang begitu luas namun tidak di lakukan atau di contoh dalam kehidupannya faktor utama kesalahan dari pergaulan remaja itu bagaimana lingkuan yang ada di sekitar individu.
Masa remaja adalah masa yang menyenangkan. Ada yang mengatakan masa yang penuh warna. Betapa tidak? Masa remaja adalah masanya seseorang mengalami banyak perubahan, baik perubahan secara fisik maupun mental. Seorang laki-laki dimasa remaja umumnya tubuh mengalami pertambahan tinggi yang pesat dan berotot, serta mulai tumbuh kumis atau jambang. Bagi perempuan akan mengalami menstruasi dan pembentukan lekuk tubuh. Dimasa ini baik laki-laki maupun perempuan mulai punyai rasa suka kepada lawan jenis, atau biasa disebut masa puber.
Sebagian besar remaja memuaskan kebutuhan rasa suka terhadap lawan jenis dengan jalan berpacaran. Maklum, masih sekolah, mana mungkin melakukan pernikahan. Lagi pula mereka sama-sama tahu bahwa ini adalah masa penjajakan (coba-coba kecocokan). Ada diantaranya yang bertahan hingga menikah. Banyak pula yang kurang cocok dengan pacarnya, lalu memutuskan untuk mencari pacar baru.
Namun, tidak jarang mereka berselingkuh (punya pacar lebih dari 1 orang). Ada pula yang hanya TTM-an (teman tapi mesra). Yang lebih parah lagi ada juga pasangan yang sebenarnya keduanya telah memiliki pacar (sama-sama selingkuh), tapi mereka enjoy dengan hubungan semacam itu.  Begitulah ringkasnya fakta-fakta remaja sekarang. Mereka bebas bergaul dengan teman yang mereka sukai, baik laki-laki maupun perempuan. Tidak peduli teman yang ia ajak bicara, curhat, pegangan tangan, peluk atau cium itu muhrim atau bukan muhrim. Yang penting sama-sama happy, suka sama suka, peduli apa dengan haram?
Padahal sebagian besar warga di negeri ini adalah muslim dan muslimah. Seseorang yang mengaku muslim atau muslimah berarti ia telah berjanji dan bersumpah atas nama Allah SWT untuk menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Sumpah setia juga selalu dilantunkan saat seorang muslim shalat (…sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku semata hanya untuk Allah seru selalian alam…), sehari 5 kali melafazhkan do’a iftitah tersebut. Namun anehnya, masih banyak saja yang menggunakan hidupnya bukan untuk Allah. Buktinya ada-ada saja orang yang berkata ”Aku cinta mati sama kamu” atau ”Kalau tidak percaya pada cintaku, belah saja dada ini”. Masya Allah…sampai sebegitu gampangnya orang mau menyerahkan nyawa hanya untuk merayu atau menggombali sang pacar.
Tanpa disadarinya, pada saat yang sama ia telah membuat Allah cemburu. Allah sangat marah bila itu terjadi, karena yang pertama dan utama yang harus dicintai adalah Allah SWT dan Rasulullah SAW, bukannya pacar, si yayang, apalagi selingkuhan. Hal ini telah ditegaskan Allah dalam Qur’an surah At Taubah: 24, yaitu ”…jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai , adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya…”.
Naudzubillahimindzalik jika lebih mencintai dunia ini dari pada Allah dan Rasul-Nya. Menyedihkan memangjika kita amati realita yang terjadi di sekeliling kita. Remaja sekarang banyak menghabiskan masa mudanya dengan bersenang-senang, foya-foya, dugem, dan pacaran sana-sini. Fatalnya lagi, anak-anak belia yang umurnya belum ampai 17 tahun pun sudah bisa berpacaran.
Pada saat mereka baligh, segala aturan Allah diberlakukan baginya. Jika ia melaksanakan maka akan mendapat pahala, sedang jika ia melanggarnya, sedikit atau banyak, dosalah yang ia dapat. Berbagai aturan dari Allah wajib ia taati, termasuk salah satunya adalah aturan Islam dalam pergaulan.
Islam telah mengatur hubungan antara laki-laki dan perempuan agar tercipta ketenangan dan kedamaian. Coba saja jika ita tidak diatur dalam pergaulan, maka banyak sekali muncul kerusakan. Kumpul kebo, perzinahan, anak yang lahir tanpa ayah, aborsi, MBA (maried by accident), dan sederet kasus lainya yang disebabkan oleh manusia-manusia yang tidak diatur pergaulannya.
Islam tidak pernah mengekang atau melarang laki-laki dan perempuan berinteraksi. Memang, kehidupan antara laki-laki dan perempuan itu dalam Islam harus dipisahkan, namun ada kalanya boleh berinteraksi. Interaksi antara laki-laki dan perempuan diperbolehkan dalam 5 hal, yaitu: dalam perkara pendidikan, kesehatan, muamalah, peradilan, dan khitbah (meminang). Jadi sekali lagi Islam mengatur pergaulan antara laki-laki dan perempuan adalah agar terciptanya ketenangan dan kedamaian dimuka bumi ini.
Idealnya, sebelum aqil baligh anak-anak sudah harus dikenalkan dengan rambu-rambu pergaulan menurut Islam. Karena hanya hukum Islam yang tegas mengatur pergaulan sesama manusia. Sayangnya kini kita hidup dinegeri yang tidak menerapkan hukum-hukum yang berasal dari sang Maha Pengatur tersebut. Akibatnya kita sendiri yang kewalahan menjaga diri,menjaga saudara atau anak-anak kita dari pergaulan yang semakin semeraut.
Bukan hanya kita sebagai individu yang mesti sadar akan kewajiban menjaga pergaulan, namuan wadah kita berinteraksi, yaitu masyarakat juga harus turut andil untuk mengkondisikan lingkungan yang benar-benar terjaga pergaulannya. Tidak hanya itu, peran pemerintahpun sangat kita perlukan. Karena sebuah aturan , jika negara yang menerapkannya, maka tidak ada lagi yang akan membantah. Pelanggaranpun kecil kemungkinannya terjadi.
Suka tidak suka, sebagai seorang muslim atau muslimah, kita harus ikhlas dan ridho menerima aturan yang telah ditetapkan Allah SWT. Karena hanya yang telah menciptakan manusialah yang paling tahu aturan yang bagaimana yang paling baik bagi ciptaan-Nya. Nah, kalau sudah ada ditetapkan aturannya dan hanya aturan itu yang dapat membawa kita pada keridhoan sang Khalik, kenapa kita susah-susah buat peraturan baru yang malah membuat manusia hancur karenanya. Masihkah kita ingin bergaul bebas tanpa peduli aturan Allah? Yang pasti jawabannya ”Nggak!”   

Banyak sekali perilaku orang tua yang membatasi pergaulan anaknya karena kurangnya rasa percaya orang tua terhadap anaknya dalam hal memilih teman sepergaulan dan takut bila anaknya terjerumus dalam pergaulan bebas, terutama saat usia anak itu menginjak masa-masa remaja. Namun, pembatasan pergaulan ini hendaknya dilakukan dengan melihat serta mempelajari pergaulan yang dilakukan anak terlebih dahulu.
Jangan sampai dalam melakukan pembatasan pergaulan akan mengakibatkan hal buruk terhadap perkembangan anak, misalnya kurang pergaulan. Jika pembatasan pergaulan ini memang perlu dilakukan, maka tetaplah memberi keadilan kepada sang anak dengan memperbolehkan bergaul dan mengenal lingkungan yang ada di sekitarnya.


Kita sebagai kaum remaja senang bila memiliki banyak teman, dan hampir sebagian besar waktu digunakan untuk bergaul baik dengan teman sebaya dalam suatu komunitas. Hal tersebut dilakukan dengan atau tanpa pengawasan dari orang tua kita. Meski kita mengetahui bahwa pergaulan remaja memiliki pengaruh positif dan negatif bagi perkembangan mental dan prestasi akademik.
Dampak positif dari pergaulan adalah membantu dalam pencarian harga diri dan dapat meningkatkan rasa percaya diri. Bahkan bila memilih teman bergaul yang tepat, akan meningkatkan prestasi akademik. Tetapi bila kita salah bergaul dapat berdampak negatif, seperti terjadinya kenakalan remaja atau prilaku menyimpang, misal dalam cara berpacaran. Hal ini dapat memperburuk mental dan prestasi akademik serta masa depan kita. Oleh sebab itu, alangkah sebaiknya kita lebih berhati-hati dalam memilih teman pergaulan.
Berikut merupakan trik sederhana memilih pergaulan remaja yang tepat:
Pergaulan dapat dibentuk bila terdapat penerimaan dan persetujuan dari orang lain. Biasanya penerimaan terjadi dikarenakan suatu persamaan atau kecocokan karakter atau status sosial. Maka sebaiknya pergaulan kita ciptakan dari kesamaan bakat atau semangat untuk menjadi remaja yang berkualitas. Misalnya persabahatan dengan teman kelas les musik, sehingga saling terpacu untuk membuat prestasi di bidang musik.
Sebaiknya memilih teman dari suatu komunitas kegiatan positif yang kita lakukan. Misalnya kita mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sekolah seperti basket, tim jurnalis sekolah, tim penelitian sekolah yang sering disebut Karya Tulis Remaja (KIR), atau bidang lain yang sesuai dengan minat. Pastilah disana kita akan menemukan teman yang memiliki kesamaan bakat dan minat.
Sebelum memutuskan untuk lebih dekat dengan seseorang, mempertimbangkan kepribadian dan latar belakang orang tersebut. Sebab jika kita memiliki teman dengan kebiasaan buruk, secara tidak langsung dapat mempengaruhi kepribadian dan citra diri kita.
Kita juga dapat memperoleh pertemanan melalui jaringan sosial di internet, contohnya seperti Friendster, Facebook, My Space atau Twitter. Tetapi alangkah sebaiknya sebelum kita memutuskan memperoleh teman melalui jaringan sosial, bergabunglah terlebih dahulu dalam forum-forum kegiatan positif di Internet. Tetapi harus tetap berhati-hati dan waspada, sebab perlu diingat bahwa sesuatu yang disampaikan teman melalui situs jaringan sosial tidak dapat dipercayai kebenarannya 100%.
Banyak penelitian menyatakan bahwa remaja mengalami peningkatan fungsi hormon tubuh. Sehingga masa remaja dianggap fase ketertarikan pada lawan jenis. Oleh sebab itu, kita membutuhkan komunikasi aktif dengan orang tua atau anggota keluarga yang lain, yang dapat membimbing kita tentang bagaimana cara menjelaskan perasaan cinta kepada orang lain, dan bagaimana mengaplikasikan perasaan, serta cara pacaran sehat yang sesuai dengan usia kita. Ketika kita mengetahui bagaimana seharusnya bertindak, sebaiknya membandingkan dengan perilaku berpacaran di lingkungan pergaulan. Bila menurut orang tua kurang sesuai, sebaiknya kita tinggalkan lingkungan pergaulan tersebut. Sebab cara pacaran yang berlebihan dapat mengakibatkan hal-hal negatif, contohnya seperti seks bebas.

Remaja dan Pergaulannya
Remaja sekarang sangat rentan dalam pergaulan… terlebih lagi faktor lingkungan di era sekarang yang didukung dengan mode dan teknologi yang semakin modern selain itu fakror keluarga juga mendukung, seperti remaja yang broken home. Sex dikalangan remaja sering terjadi karena bergaul dengan orang yang memang sudah lebih dulu terjerumus dalam lingkungan yang salah atau dapat juga terjadi karena tidak ingin dianggap tidak peka terhadap pergaulan remaja sekarang biasa menyebutnya dengan sebutan “cupu” selain itu juga dikarenakan faktor usia yang msih sangat labil, sehingga remaja-remaja sekarang sangat mudah terjerumus.
Gaul, dugem dan sex terkadang dianggap sebagai ajang persaingan bagi anak-anak remaja yang ingin dikatakan gaul oleh teman gaulnya. Di usia yang masih sangat belia, anak-anak remaja cenderung memiliki rasa penasaran yang sangat kuat dan berlebihan sehingga sangat sukar untuk ditaklukan…
Dalam hal ini anak-anak remaja perlu membekali dirinya dengan yakin pada dirinya sendiri, selai itu juga perlu berhati-hati dalam bergaul serta harus cerdas dalam membaca situasi dan memahami perkembangan pergaulan. Tapi tentunya yidak semua anak remaja sekarang ini terjerumus dalam pergaulan seperti itu… Remaja tipe ini biasanya menyibukkan diri dengan hal-hal yang positif misalnya mengikuti kegiatan kampus. Tapi meskipun demikian, dalam hal ini siapapun harus tetap berhati-hati dalam bergaul… dan jika menemui teman seperti tipe awal yaitu teman yang tsudah terlebih dulu terjerumus bukan berarti harus menjauhinya, tetapi disinilah peran kita sebagai seorang teman yang sudah seharunya ada untuk membantu, menasehati dan mengajaknya untuk melakukan hal-hal yang positif…

Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja
Description: http://koeeko.files.wordpress.com/2011/10/pergaulan1.jpg?w=614      Kalau kita membicarakan dan membahas tentang pergaulan bebas,sudah pasti kita akan berhubungan dengan anak remaja karena banyak korbannya adalah dari kalangan remaja.Masa remaja bagi semua orang dan juga menurut saya adalah masa yang paling indah atau berseri.Di masa itu juga proses pencarian jati diri seseorang berlangsung.Dan pada proses itulah banyak para remaja yang terjebak ke dalam pergaulan bebas tersebut karena tidak mengetahui dampak buruk bagi dirinya sendiri.Pergaulan bebas di kalangan remaja saat ini telah mencapai titik kekhawatiran yang sangat tinggi atau cukup parah,terutama seks bebas dan penggunaan obat-obatan terlarang.
  Oleh karena itu tidak aneh jika jumlah penderita HIV/AIDS dan wanita terutama dari kalangan remaja/anak sekolah yang hamil di luar nikah.Hal ini di karenakan sekarang mereka sangat begitu  mudah memasuki tempat-tempat khusus orang-orang dewasa.Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak SMA saja,namun sudah merambat sampai ke anak SMP.
Dan pada saat ini banyak sekali orang-orang yang melakukan perbuatan keji dan tidak berkeprimanusiaan untuk menutupi aib nya,yaitu dengan melakukan aborsi.Padahal mereka tahu akibat aborsi sangat berbahaya bagi kesehatan tubuhnya sendiri dan keselamatannya secara fisik.Bahkan bukan hanya pada kesehatan dirinya sendiri, tetapi juga sangat berdampak hebat bagi keadaan mental seseorang yang melakukan aborsi tersebut.Namun demi menutupi aib yang ia timbulkan sendiri,ia rela mempertaruhkan nyawanya sendiri. Oleh karena itu jika tidak secepatnya di  atasi,akibat pergaulan bebas ini akan sangat membawa dampak negatif dan efek yang buruk bagi perkembangan zaman.
Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah salah bergaul dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar.Kebanyakan remaja ini ingin di puji dan di katakan gaul oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan.Maksud dari salah bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih milih dalam bergaul, kita boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah terpengaruh dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum yang berlaku,karena gaul tidak harus melakukan seks bebas,tidak harus menggunakan obat-obatan terlarang,dan semua hal yang melanggar hukum.Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berfikir panjang ke depan sebelum melakukan sesuatu hal,apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan buruknya bagi diri kita,keluarga dan orang lain.
Di bawah ini saya memiliki opini beberapa faktor utama yang menjadi penyebab dan awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas,yaitu :
  • Faktor agama dan faktor iman, faktor ini adalah hal yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Apabila kurang pengetahuan akan agama dan kurangnya iman yang tertanam di dalam diri kita,maka akan sangat mudah setan-setan yang ada di dalam diri atau fikiran kita mendorong untuk melakukan hal-hal negatif yang sangat bertentangan dengan agama dan hukum yang berlaku.Namun jika memiliki pengetahuan akan agama dan iman yang kuat, insya allah kita tidak akan mudah terpegaruh dan terjerumus ke dalam hal-hal negatfi tersebut.Karena otomatis kita akan langsung memikirkan dampak apa yang akan terjadi ke depannya atau di kemudian hari.
  • Faktor lingkungan seperti orang tua, teman dan tetangga, ya di dalam faktor ini tidak sedikit anak remaja yang terjerumus kedalam pergaulan bebas di karenakan ada masalah di dalam keluarganya atau yang sering mereka sebut dengan broken home.Dan yang menjadi penyebab yang sering terjadi juga adalah karena terjerumus atau terpengaruh oleh temannya demi mendapatkan pujian atau ingin di bilang “gaul”.
  • Faktor pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang tinggi, kurangnya pengetahuan akan dampak dan akibat akan hal yang kita lakukan dapat memudahkan kita terjerumus ke dalam hal hal yang negatif. Pada umumnya kita sebagai seorang remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, apabila menemukan atau melihat suatu hal yang baru maka otomatis kita akan ingin merasakannya atau mencobanya.
  • Faktor perubahan zaman, faktor ini juga adalah hal yang cukup kuat menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja. Karena di zaman sekarang banyak media yang mudah di akses oleh semua umur yang menyediakan tayangan tanyangan yang seharusnya hanya di tayangkan khusus orang dewasa.Namun karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi yang mendorong para remaja menggunakan atau melihat media untuk orang dewasa tersebut.Setelah melihat,otomatis rasa ingin tahu itu pun akan terus berkembang seperti ingin mengetahui rasa dan ingin mencoba hal yang baru dia lihat.Oleh karena itu pengawasan orang tua adalah hal yang sangat penting dalam faktor ini.
Namun semuanya kembali ke diri kita sendiri, mau menjadi orang yang seperti apa kita ? Jauhilah pergaulan bebas dan hal hal negatif yang berdampak sangat merugikan bagi diri  kita sendiri. Kita harus dapat menempatkan diri sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan agama dan norma hukum yang berlaku agar terhidar dari hal-hal tersebut.Ingat lah kita sebagai remaja adalah calon penerus bangsa di masa depan, oleh karena itu jika kita melakukan hal-hal yang negatif tersebut mau jadi apa negara kita nanti ! Maka mulai sekarang cobalah untuk mendekatkan diri kepada Tukan YME untuk mempertebal keimanan kita, karena iman adalah dasar yang paling utama di dalam diri kita sendiri.

Pergaulan Bebas Pada Kalangan Remaja
Saat ini pergaulan bebas yang melebar luas dimana saja, dan umumnya bagi para kaum remaja. Usia anak remaja adalah usia yang sangat mudah terpengaruh oleh apa saja atau usia fuber, dimana pada saat-saat itulah remaja merasa dirinya paling benar. Oleh sebab itu remajalah yang paling banyak korban dari pergaulan bebas.
Saat ini kita ketahui banyak remaja melakukan pergaulan bebas, seperti seks di luar nikah, mengkonsumsi barang-barang terlarang, hiburan malam, dan pergaulan lain. Bisa kita lihat anak-anak remajalah yang menjadi korban dalam pergaulan bebas tersebut, dan tidak menutup kemungkinan banyak anak-anak remaja sekolanya putus ditengah, karena mereka merasa lebih penting pergaulan bebas dari pada sekolah.
Padahal mereka tidak mengetahui betapa pentingnya sekolah untuk masa depan mereka, sementara pergaulan bebas hanya membuahkan penyasala dikemudian hari. Orang-orang yang mau melakukan pergaulan bebas akan menimbulkan hal-hal negatif seperti, Mereka tidak peduli dengan hal-hal sosial disekitarnya, jiwa mereka juga akan terganggu, manyamaratakan semua orang, dan lain-lain.
Faktor-faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas adalah: rasa gengsi, pengen tahu,broken home, hidup sendiri,faktor keluarga.Hal tersebut akan menimbulkan sikap-sikap yang tidak punya santun kepada siapa saja, bahkan kepada orang tua mereka. Betapa kecewanya orang tua melihat anaknya seperti itu. Hal tersebut akan merugikan diri sendiri karena kemudian hari mereka akan sadar dengan sikap-sikap mereka.Akan tetapi remaja juga bisa tidak terkena pergaulan tersebut apabila para remaja mengambil kesibukan seperti, sibuk dengan les sekolah, sibuk dengan sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah, mengikuti kebaktian-kebaktian agama, ikut sosial dalam lingkungan, dan lain-lain sehingga tidak ada waktu untuk bermain. Karena apabila sedikit melangkah salah maka akan menjadi korban karena pergaulan bebas ada dimana-mana.


2 komentar: