Rabu, 25 Juni 2014

Kumpulan Puisi

Keindahan Negeri 1000 Pulau
Oleh : Rosyidah Wildania

Tempat ku dilahirkan dan hidup bersama orang tuaku
Tempat ku berpijak diantara yang lain
Tempat ku menemukan jati diriku yang sebenarnya
Memiliki ragam budaya yang bermacam-macam
Terdiri dari berbagai ras suku yang hidup berdampingan
Daratan hijuan dan lautan biru yang tertata indah
Pulau-pulau kecil di pinggiran menambah keindahanmu
Elok nan rupawan bila dipandang
Tak ingin ku pergi meninggalkan semua ini
Tetap berdiri di sini menjagamu dan melindungimu
Dari tangan – tangan yang tidak menginginkan keberadaanmu
Menikmati keindahan yang kau sajikan
Dan mengabdi untukmu,
Untuk Negeri Indonesia ku



  
Bahaya Jejaring Sosial
Oleh : Rosyidah Wildania

Tempat berbagi stasus lewat dunia maya
Tempat mencari teman yang semu adanya
Tapi, ada kalanya tidak
Mulai menyukai status dan mengomentarinya
Mulai me-retweet dan saling me-mention
Memantau segala aktifitas yang diilakukan lewat dunia maya
Tanda berawalnya kopi darat
Seolah terlena akan syair manisnya
Menuruti semua keinginan yang ia pinta
Sampai rela memberikan kehormatan harga dirinya
Tak ada lagi kesadaran untuk melindungi diri lagi
Saat awal perkenalan, ia begitu berbeda
Dari seputih susu menjadi sehitam kopi
Berawal dari kata-kata manis, berakhir dengan kenangan pahit.
Kata-kata yang manis dan lembut sering ia tulis
Menjadi bingkai yang indah di beranda facebook dan twitter
Kini semua itu tlah menjadi kenangan
Kenangan hitam yang tak akan pernah pudar



  

Lirih Do’aku
Oleh : Rosyidah Wildania

Ketika air mata menetes tak terasa
Dan tangan yang lemas tak berdaya
Ada sebuah harapan yang ku pinta
Wahai Sang Penguasa jagad raya
Tabahkan hatiku, tentramkan jiwaku
Disaat ku belum menemukan seseorang
Untuk serpihan kasih sayangku
Agar perjalanan hidup yang ku tempuh sendiri ini
Bahagia dan ceria selalu sepanjang waktu
Wahai Sang Pencipta alam ini
Inilah secuil do’aku yang selalu menyebut namamu
Diakhir sujud sajadah panjangku





Sahabat Sejati
Oleh : Rosyidah Wildania

Seseorang yang mau mendengarkan curhatan kita
Menghibur kita dikala kita sedih
Dan bergembira ria dikala kita senang
Ia menerima semua kekurangan dan kelebihan kita
Ada kala disaat terjadi salah faham dan perselisihan
Tapi, cepat atau lambat kita saling memaafkan
Ia begitu mengerti perasaan yang kita rasakan
Memahami kita layaknya saudara
Tak memiliki dendam yang sedalam palung
Tapi hanya sebutir pasir pantai yang mudah tersapu ombak di laut
Wahai sahabatku...
Maukah kau berjandi untuk menjadi sahabatku selamanya ?
Di suatu masa saat kita terpisah ruang dan waktu
Kau harus tahu bahwa ku selalu mengenangmu
Dan tetap menjadi sahabatmu selamanya





Matahariku
Oleh : Rosyidah Wildania

Kubuka mata saat fajar tlah datang
Kubuka jendela sekedar mengintip kedatanganmu
Kharismamu sering kali kuimpikan
Karena pesonamu yang begitu indah nan menawan
Saat ku kecil, ku berniat menggenggammu
Walau mustahil itu adanya
Dengan melihatmu saja, itu sudah lebih dari cukup membuatku bahagia
Karena mu, hidup ini menjadi nyaman
Tumbuhan dapat hidup karena kau berperan dalam proses fotosintesis
Cahayamu yang berkilau, mencari celah-celah kecil
Sebagai penerangan di siang hari
Terima kasih atas semua perananmu di kehidupanmu
Tetaplah bersinar sampai Sang Pencipta menyuruhmu berhenti






Meraih Mimpi
Oleh : Rosyidah Wildania

Pengorbanan sering kali kufikirkan
Saat diri ini ada dalam kesemuan
Diri ini tak lagi kufikirkan saat mimpi ingin kuwujudkan
Demi sebuah mimpi, pengorbanan sering kali kualami.
Ketika ada, maka Iapun ada
Aku harap Dia tahu
Tentang mimpi yang kupunya
Tentang mimpi yang ingin aku wujudkan
Tentang mimpi yang ingin aku raih
Tentang mimpi yang kuharapakan
Keraguan sering kali aku rasakan
Apakah mimpiku bisa terwujud
Tapi kuyakinkan diriku, untuk Percaya akan-Nya
Kuserahkan semua mimpiku pada-Nya
Kujalani apa yang harus aku lakukan
Tinggal menunggu persetujuan dari-Nya





Pentingnya Kesehatan
Oleh : Rosyidah Wildania

Tubuh harus kita penuhi kebutuhannya
Memerlukan gizi yang cukup dalam jumlah seimbang
Mengandung empat sehat lima sempurna
Olahraga dan tidur yang cukup
Serta makan makanan secara teratur
Merupakan beberapa cara agar menjaga tubuh tetap sehat
Kesehatan itu mahal harganya
Tak ternilai dengan nominal uang
Menjaga kesehatan lebih susah daripada mengobati
Kelalaian sering kali terjadi
Menghiraukan kesehatan demi urusan lain
Saat penyakit mulai datang
Semua aktifitas harian jadi tertunda
Barulah kita sadar akan petingnya kesehatan






Tak Sanggup Lagi
Oleh : Rosyidah Wildania

Jika nanti kau tak melihatku lagi
itu artinya aku tlah pergi menjauh dari kehidupanmu
Aku tak sanggup lagi melihatmu terus bersamanya
Apakah gaya magnet yang kuberikan tak cukup ?
Apakah momen inersiamu cukup kuat hingga kau masih bersamanya ?
Ataukah medan magnetmu cukup kuat hingga ku tak bisa masuk ke kehidupanmu ?
Dengan apa lagi kugambarkan jujur dan tulusku?
Menyayangimu apakah harus sesakit ini ?
Aku lelah dan letih,
Saat merubah air mata menjadi butiran emas yang tak mungkin terjadi
Aku tlah melakukan segala cara agar kau menjadi milikku
Tapi, semua yang kulakukan sia-sia.







Karena Kamu
Oleh : Rosyidah Wildania

Kubuka mataku dengan sigap
Kuigin cepat pergi kesekolah
Bukan karena uang saku
Ataupun karna PR yang belum kukerjakan.
Berharap bisa melihat senyum pertamamu
Agar peluangku lebih besar,
Kukayu sepedaku sekencang-kencangya
Ku duduk dibangku
Ku tunggu sosok kedatanganmu.
Semua yang kulakukan selama ini,
Untukmu.
Karna cinta adalah pengorbanan
Tak hanya sekedar ucapan.







Galau
Oleh : Rosyidah Wildania

hanya sekilas melihat wajahmu, hanya sesaat menatap matamu
Ku tahu, kau  tak terlihat seperti biasanya
Wajahmu semerah batu bata, Senyumanmu selebar bulan sabit
Ada apakah gerangan ?
Dengar didengar, kau sedang jatuh dalam cinta
Seseorang yang kukenal tlah memilikimu
Tahukah kau apa yang kurasakan saat ini ?
Bukan rasa manis atau pahit
Tapi, rasa sakit di kelenjar terbesar dalam tubuh yang patah oleh cinta
Yang merajut dengan segerombolan duri yang berderet
Ingin rasamanya ku menangis dibawah gemericik air yang deras
Sederas hatiku yang menangis
Air mata adalah satu-satunya cara
cara bagaimana mata berbicara ketika bibir tak mau menjelaskan
Kau tak kan pernah bisa merasakan apa yang kuras
Karna kau tak kan pernah tau
Bahwa ku mencintaimu.







Secuil Do’aku
Oleh : Rosyidah Wildania

Ketika air mata mulai menetes tak terasa
Saat kepala yang telah tertunduk kaku
Dan tangan yang lemas tak berdaya
Ada sebuah harap yang ku ingin
Tabahkan hatiku, sejukkan jiwaku
Dari segala gelisah yang kurasa
Dari segala penat yang ada di benakku
Disaat ku belum menemukan seseorang
Untuk kasih dan sayangku ini
Agar perjalanan hidup yang ku tempuh sendiri ini
Bahagia dan ceria selalu di sisa waktu hidup ini
Wahai Sang Pencipta alam ini
Inilah secuil do’aku dengan menyebut namamu
di akhir sujudku








Dari Seorang Ibu
Oleh : Rosyidah Wildania

Saat matahari belum menampakkan sinarnya
Ia telah bagun dari tidurnya yang indah
Senyum pertamanya melebihi cahaya berlian
Memasak makanan untuk keluargamu
Bawang, sayur, cabai mengotori bajunmu
Bersolek laksana bidadari usai kau sajikan makanan
Didiriku ini kau adalah rohku
Karena tanpamu raga ini kosong
Saat aku diam, kau tersenyum
Seakan bumi ini menjadi ringan
Semua kau lalui tanpa ada sesal

Langkahmu terus berjalan untuk dua bidadari kecilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar